MUSEUM SASMITALOKA
PAHLAWAN REVOLUSI JENDERAL A. YANI
Sejarah Singkat
Museum Pahlawan Revolusi Jenderal A. Yani terletak di Jl Lembang D 58 Menteng Jakpus. Gedung Ini semula merupakan kediaman pribadi sejak pangkat Letkol sampai Jenderal Kesederhanaan tokoh Jenderal A. Yani terungkap dalam pernyataan "Inilah rumah kami : Anugerah TNIAD yang kami abdi dan cintai"
A Yani lahir pada tanggai 19 Juni 1922 di Jenar, Purworejo, Jawa Tengah, putra Bpk Sanjo dan Ibu Murtini Pendidikan HIS di Purworejo. kelas 2 pindah ke Magelang. Bogor tamat 1935. MULO Bagian B di Bogor tamat 1938. AMS Bagian B di Jakarta Prestasi A Yani disegani teman dan para guru.
A. Yani masuk militer Belanda (Coprs Opleiding Reserve) di Dinas Topografi dan menempuh pendidikan di Malang. Zaman Jepang 1943, Yani menempuh Heiho di Magelang, Oktober 1943 sebagai Shodanco Tentara Sukarela Peta di Bogor Karier Shodanco, Chudancho, Daidancho 3 Resimen Magelang. Divisi V Purwokerto pimpinan Kolonal Sudirman.
Setelah indonesia merdeka. karier A Yani makin cemerlang. sebagai Danyon IV Maqetang. Danbrig Dip Be 9/III Div III. Dan Werkeise II/Brig 9/Kedu, Danbrig Kuda Putin 9/III Magelang. Danbrig "Q" Pragolo. Danbrig "N" Yudonegoro, Dan RI XII Purwokerto, Pendidikan di USA dan Inggris. Karier selanjutnya menjabat Asisten II. Deputi I. Deputi II Kasad, Men/Pangad.
G 30 S/PKI yang berusaha mengganti ideologi Pancasila melakukan penculikan terhadap para Perwira TNI AD. Pada subuh 1 Oktober 1965 Jenderal A Yani gugur diberondong senapan semi otomatis Thompson Cakrabirawa. Tubuh Jenderal A Yani tanpa perikemanusiaan diseret sepanjang lorong ruang belakang, darah berceceran sampai halaman, kepala terbentur lantai, kemudian dilempar ke trap bus yang telah disiapkan di luar rumah. Prinsip Jenderal A Yani , "Sampai ke liang kuburpun akan kupertahankan Pancasila" diwujudkan sampai titik darah penghabisan, apapun resikonya dalam melaksanakan tugas membela bangsa dan negara.
Sebagai Wujud penghormatan atas perjuangan, pengabdian dan pengorbanan Jenderal A Yani, yang berjiwa patriot, pendirian teguh, nasionalisme, militan, pembela ideologi Pancasila, maka kediaman yang dihibahkan oleh keluarga diabadikan menjadi museum. Peresmian museum Sasmitaloka Jenderal A Yani dilakukan oleh Menteri/Panglima Angkatan Darat Jenderal Soeharto pada tanggal 1 Oktober 1966.
Museum Jenderal A Yani merupakan fakta sejarah dan obyektivitas Prajurit Sapta Marga dan Pancasilais yang sepanjang hayatnya berjuang, mengabdi dan berkorban untuk kepentingan bangsa dan negara.
1. Ruang Tunggu
Dipamerkan koleksi asli kursi tamu Jenderal A Yani dan cinderamata dari berbagai daerah dan luar negeri.
2. Ruang Ajudan
Ruang ajudan Jenderal A Yani semasa menjabat Men/Pangad. Koleksi yang dipamerkan berupa : dokumentasi foto, buku referensi dan tanda pangkat Jenderal A Yani.
3. Ruang Santai
Tempat Jenderal A Yani melepas lelah, membaca buku dan bercengkrama dengan putra putri yang sangat dekat dengan ayahnya. Koleksi : peralatan golf, foto dokumentasi dan aquarium.
4. Ruang Khusus
Ruang kerja Jenderal A YAni dan tempat briefing kepada para asisten Men/Pangad. Koleksi Lukisan "Subuh yang berdarah" menggambarkan penculikan Jenderal A Yani dan plakat penyerahan kediaman oleh keluarga kepada negara untuk dibadikan sebagai museum. "Dengan ini kami : Ibu Yayu Rulia Sutowiryo Ahmad Yani beserta putra-putri, menyerahkan rumah lengkap dengan isinya kepada TNI AD" Jakarta 1 Oktober 1966.
5. Ruang Makan
Ruang makan keluarga, koleksi : tanda penghargaan dalam dan luar negeri, dokumentasi foto, lukisan, gading gajah dari Yon 530 Para Garuda II Congo, lokasi gugurnya Jenderal TNI Anumerta A Yani, almari koleksi, pintu kaca berlubang bekas tembakan Cakrabirawa dan foto Pahlawan Revolusi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar