Museum Dan Monumen Pusat Disjarahad







Putri Sulung Jenderal Ahmad Yani Kunjungi Museum Ahmad Yani


Hari Kamis tanggal 29 September 2022 salah satu ahli waris Jenderal Ahmad Yani yang bernama Ruli Yani berkunjung ke Museum Sasmitaloka Jenderal Ahmad Yani di jl Lembang D.58 Menteng, Jakarta Pusat.

Ibu Ruli Yani adalah putri sulung Jenderal Ahmad Yani yang pada saat kejadian penculikan dan pembunuhan terhadap Jenderal Ahmad Yani oleh satu gerakkan yg menamakan dirinya  Gerakan 30 September 1965 ( G.30 S/ PKI).
 Beliau adalah saksi hidup yg menyaksikan dengan mata kepala peristiwa itu.

Kunjungan beliau ke Museum Sasmitaloka Jenderal Ahmad Yani didampingi 30  rekan beliau semasa kuliah di Universitas Indonesia tahun 1966/1967.

Kunjungan dengan tema "Reuni  dgn teman² semasa kuliah"  diisi dengan kegiatan silaturahmi dan melakukan kontemplasi  dan diisi dgn doa bersama untuk Almarhum. Jenderal Ahmad Yani. Ibu Ruli dalam keterangannya  berharap "kejadian  di rumah ini  57 tahun yang lalu  jangan sampai terjadi lagi di Indonesia" ungkap ibu Ruli.

Selama berada di Museum Sasmitaloka Jenderal Ahmad Yani rombongan ibu Ruli dipandu dan didampingi oleh Kapten Caj Suroso selaku Kepala Museum Sasmitaloka Jenderal Ahmad Yani.

 Kegiatan berlangsung dari pkl. 13.00 s.d.16.30 wib dan berjalan dengan aman tertib dan lancar

Share:

SDN Tanah Sereal 4 Kunjungi Museum PETA

Kamis, tanggal 29 September 2022, sebanyak 99 siswa beserta 6 guru pendamping dari
SDN Tanah Sareal 4 Kota Bogor Jawa Barat, berkunjung ke Museum dan Monumen PETA di jln Jenderal Sudirman no
35 Bogor Jawa Barat.

 Mereka berkunjung ke Museum dan Monumen PETA Bogor dalam rangka mengikuti pelajaran *Sejarah di Luar Kelas* yang diselenggarakan oleh pihak sekolah.

Setiba di Museum, rombongan diterima oleh Kpt Caj Dina Hamdani Nugraha selaku Kepala Museum dan Monumen PETA Bogor.

Letnan Kolonel Arm Djati Saptowibowo, S.i.P.,.selaku Kabalakmusmonpus dalam sambutan yang disampaikan oleh Kpt Dina berpesan agar anak- anak dapat tambahan pengetahuan tentang sejarah dan koleksi yang tersimpan di museum PETA. " Hal itu penting karena bisa menumbuhkan kecintaan mereka pada TNI" ujar Letkol Djati

Rombongan anak-anak selanjutnya dipandu oleh Kpt Dina, Bpk Ade Komarudin dan Ibu Anie Sumarni untuk melihat koleksi museum PETA secara langsung. 
Meskipun masih menerapkan protokol kesehatan, para siswa mengikuti dan mendengarkan penjelasan pemandu dengan serius dan penuh antusias.

Pesan moral yang disampaikan pemandu adalah:
 1.Museum PETA secara historis memiliki ikatan yang sangat kuat dengan sejarah TNI
2. Dengan kita belajar dan mengerti Sejarah maka hidup kita akan bijak dan terarah
3. Sejarah mengajarkan kepada kita secara jujur, benar dan obyektif tergantung kita menginterpretasikan
4. Sejarah adalah guru terbaik dalam kehidupan
5. Jangan sekali-kali melupakan sejarah.

Kegiatan kunjungan ke museum PETA berlangsung dari Pkl.09.00 s.d. 11.00 wib dan berjalan dengan aman, tertib dan lancar.
Share:

KB TK Budya Wacana dan Paud Raudhatul Athfal Fairus Aqila Kunjungi Museum Dharma Wiratama

Kelompok Bermain Taman Kanak-Kanak ( KB TK ) Budaya Wacana yang beralamat di Jl Kranggan Yogyakarta pada hari Kamis tanggal 29 September 2022, kunjungi Museum Pusat TNI-AD Dharma Wiratama jl Jenderal Sudirman no. 75 Yogyakarta.

Rombongan berjumlah 185 anak dan didampingi orang tua masing².
Kunjungan museum dengan tema *Mengenalkan Museum sejak dini* berlangsung dari pkl.08.00s s.d 10.00 wib. Setiba di Museum Dharma Wiratama rombongan diterima oleh Kpt Caj (K) Yanti Murdiani selaku Kepala Museum Dharma Wiratama.

 Dalam sambutan yang disampaikan oleh Kpt Yanti, Kabalakmusmonpus ( Letnan Kolonel Arm Djati Saptowibowo, S.I.P.,) berharap anak² bisa bermain di area museum sambil dikenalkan dengan koleksi² senjata yang ada di museum Dharma Wiratama.

 "Dengan demikian akan memunculkan rasa bangga terhadap TNI" ungkap Letkol Djati.
Ungkapan yang sama disampaikan letkol Djati saat menerima kunjungan museum selanjutnya pada pkl. 10.30 s.d.12.00 wib dari rombongan anak² Pendidikan Anak Usia Dini ( Paud) Raudhatul Athfal Fairus Aqila dari Purwomartani Kalasan kab Sleman berjumlah 110 orang anak. Mereka berkunjung ke Museum Pusat TNI-AD Dharma Wiratama dalam program *Belajar Sejarah sambil Bermain* dan didampingi oleh 8 guru pendamping dan orang tua masing-masing 

Rombongan anak- anak, baik dari TK Budaya Wacana maupun Paud Raudhatul Athfal Fairus Aqila dipandu oleh Kpt. Yanti, Pns. Supartiyono, Pns Sutinah, Pns Wiwik dan seluruh anggota Museum Dharma Wiratama untuk diperkenalkan dgn koleksi senjata yang tersimpan di Museum.

 Mereka sangat senang dan menikmati kunjungan ini karena diperbolehkan ber foto Selfi di tank, senjata tradisional maupun senjata modern serta foto boot yang ada di Museum Dharma Wiratama. 
Meskipun dalam suasana protokol kesehatan, mereka tetap tertib dan riang gembira mendengarkan penjelasan pemandu.

Pesan moral yang disampaikan pemandu adalah:
1. Selain sebagai media akademik museum bisa juga sebagai media rekreasi
2.Mengenalkan museum perjuangan sejak dini kpd anak- anak, merupakan langkah awal menumbuhkan semangat cinta tanah air kepada generasi muda.
3.Museum Dharma Wiratama memiliki peran yang sangat strategis dalam pewarisan nilai-nilai sejarah bangsa
4. Jangan sekali-kali melupakan sejarah


Share:

SMP IT Al -Kahfi Kunjungi Museum dan Monumen PETA

Sebanyak 110 siswa beserta 8 orang guru pendamping dari SMP Islam Terpadu Al- Kahfi Lido Kabupaten Bogor Jawa Barat, pada hari Rabu tanggal 28 September 2022 pukul 09.30 s.d.11.00 wib, kunjungi Museum dan Monumen PETA di jln Jenderal Sudirman no
35 Bogor Jawa Barat.

Kunjungan ini dengan tema Belajar Sejarah di luar Kelas dalam rangka memenuhi tugas pelajaran Sejarah di sekolah itu.

Setiba di Museum PETA, rombongan diterima oleh Kpt Caj Dina Hamdani selaku Kepala Museum dan Monumen PETA Bogor.

Letnan Kolonel Arm Djati Saptowibowo, S.IP., selaku Kabalakmusmonpus dalam sambutan yang disampaikan oleh Kpt Caj Dina, berharap agar kunjungan ke museum PETA bisa menambah wawasan pengetahuan tentang sejarah dan terbentukmya Tentara di Indonesia. "Tentara PETA menjadi bagian penting perkembangan TNI" ungkap Letkol Djati.

Rombongan pengunjung selanjutnya dipandu oleh Kpt Dina, bpk. Ade Komarudin, bpk Yadi dan Ibu Ane Sumarni untuk melihat koleksi museum PETA secara lebih dekat.

Meskipun masih menerapkan protokol kesehatan, para siswa mengikuti dan mendengarkan penjelasan pemandu dengan penuh semangat dan antusias. 

Pesan moral yang disampaikan pemandu adalah:
1. Hizbul Wathan Minal Iman. Artinya bahwa mencintai tanah air adalah bagian dari Iman
2. Museum PETA memiliki fungsi yang sangat strategis dalam pewarisan nilai-nilai sejarah bangsa Indonesia.
3. Jas Merah. (Jangan sekali-kali melupakan sejarah)
4. Sejarah adalah guru terbaik dalam kehidupan


Share:

SD Islam Terpadu Lukman Al Hakim 2 Yogyakarta Kunjungi Museum Jenderal Besar Sudirman

Siswa SD Islam Terpadu Lukman Al Hakim 2 kota Yogyakarta berjumlah 52 siswa beserta 4 guru pendamping mengunjungi Museum Sasmitaloka Jenderal Besar Sudirman yang beralamat di Jalan Bintaran Wetan No. 3, Gunungketur, Pakualaman, Yogyakarta. 
SD IT Lukman Al Hakim 2 beralamat di Jl. Miliran no 15, Semaki, Umbulharjo, Yogyakarta.
 Kunjungan ini dilaksanakan pada Rabu, 28 September 2022. Rombongan terbagi menjadi dua kelompok guna menghindari kerumunan sekaligus agar penyampaian dan penjelasan pemandu museum bisa optimal.
Dua hal penting yang disampaikan Letnan Kolonel Arm Djati Saptowibowo,S.IP., selalu Kabalakmusmonpus dal sambutan yang disampaikan oleh Mayor Caj Heru Santoso adalah:

*Pertama* , "Museum merupakan wahana yang tepat untuk anak-anak belajar tentang nilai-nilai kepahlawanan. 
*Kedua* " Pentingnya penanaman nilai kepahlawanan sejak dini tersebut penting, karena usia emas anak-anak adalah di mana mereka dapat bertumbuh kembang dengan pesat.

Rombongan pengunjung selanjutnya dipandu oleh Mayor Heru dan anggota Museum Jenderal Besar Sudirman untuk melihat seluruh koleksi yang tersimpan di dalam Museum Sudirman.

Pemandu menyampaikan pesan moral kepada pengunjung adalah sbb:
1. Nilai-nilai luhur yang ditinggalkan oleh Jenderal Sudirman a.l. Rela berkorban, pantang menyerah, persatuan dan kesatuan, rasa persaudaraan serta cinta tanah air ( nasionalisme dan patriotisme ).
2. Jangan pernah melupakan sejarah, karena peristiwa sejarah akan selalu berulang, dengan memahami sejarah maka hidup akan bisa lebih terarah. 


Share:

MA Ar Rohman Cikoneng, Ciamis, Kunjungi Museum Jenderal Besar Sudirman

Sebanyak 146 orang siswa Msdrasah Aliah ARahman Cikoneng, Ciamis Jawa Barat mengunjungi Museum Jenderal Besar Sudirman yang di Jalan Bintaran Wetan No. 3, Gunungketur, Pakualaman, Yogyakarta.

 Kunjungan ini dilaksanakan pada Selasa, 27 September 2022 dengan tema *Berwisata sambil Belajar* (study tour). 

Para siswa didampingi oleh 25 orang guru pendamping sekaligus guru pembimbing.

 Kunjungan dibagi menjadi beberapa kelompok untuk menghindari kerumunan dalam penerapan protokol kesehatan.

Setiba di Museum Jenderal Sudirman, para siswa diterima oleh Mayor Caj Heru Santoso selaku Kepala Museum Sasmitaloka Jenderal Sudirman dan berkumpul di aula untuk mendengarkan pengarahan dari pemandu. Dengan tetap menjaga ketertiban, anak-anak mendengarkan dengan penuh semangat dan antusias. 

"Kalian adalah generasi penerus bangsa yang harus mengenal para Pahlawan Kusuma Bangsa". Salah satunya adalah Jenderal Besar Sudirman. Sosok yang bisa menjadi teladan yang baik sehingga kelak nanti kalian dapat meneruskan perjuangan beliau dalam mempertahankan dan mengisi Kemerdekaan .

 Dengan mengenalkan sejarah sejak dini, dapat membuat mereka memiliki rasa nasionalisme, patriotisme, dan cinta tanah air sehingga akan tumbuh dewasa menjadi generasi yang bijak dalam menentukan masa depan," ungkap Kabalakmusmonpus Letkol Arm Djati Saptowibowo, S.IP dalam sambutannya yang disampaikan Mayor Caj Heru .

Pemandu menyampaikan pesan-pesan dengan bahasa yang mudah dipahami oleh anak-anak. 
Pesan moral yang disampaikan pemandu adalah:
1. Kata mutiara Jenderal Sudirman "Yang sakit Sudirman, Panglima Besar tidak pernah sakit". Ini adalah teladan semangat pantang menyerah Jenderal Sudirman di mana meskipun sakit, beliau tidak mengenal menyerah dalam mewujudkan cita-cita negara yaitu masyarakat adil dan makmur. Teladan ini dapat diterapkan ke kehidupan sehari-hari pelajar, di mana hendaklah belajar giat dan pantang menyerah untuk mencapai cita-cita. 
2. *Jas merah* jangan sekali-sekali meninggalkan sejarah; dan
3. Sejarah merupakan guru yang sangat bijak dalam menentukan masa depan bangsa. 

Share:

SD Sumberagung Bantul Kunjungi Museum Dharma Wiratama

Hari Selasa, tanggal 27 September 2022 sebanyak 60 siswa dan 6 guru pendamping dari SD Sumberagung ,Jetis, Bantul Yogyakarta berkunjung ke Museum Pusat TNI-AD Dharma Wiratama jl Jenderal Sudirman no 75 Yogyakarta.
Kunjungan dengan tema "Belajar Sejarah di Museum" di inisiasi dan diprakarsai oleh Dinas Kebudayaan Provinsi DIY yang terakselerasi dalam Prrogram Wajib Kunjung Museum (WKM ). 
Program ini merupakan bentuk kepedulian dari Dinas Kebudayaan Provinsi DIY yang tertuang dalam misi *Museum Dihatiku* (Satu program yang bertujuan menjadikan siswa dan masyarakat Yogya untuk mencintai dan peduli pada Museum.

 Setiba di Museum Dharma WIratama, rombongan diterima oleh Kpt Caj (K) Yanti Murdiani selaku Kepala Museum Dharma Wiratama.
Letnan Kolonel Arm Djati Saptowibowo, S.I.P., selaku Kabalakmusmonpus dalam sambutan yang disampaikan oleh Kpt Yanti menyambut baik kunjungan ini dan berharap para siswa dapat menambah wawasan tentang kesejarahan dan lebih mencintai museum.

 Rombongan selanjutnya dipandu oleh pns. Sutinaj,Sertu Nanda dan Pns Sukarjo. Meskipun masih menerapkan protokol kesehatan, para siswa mengikuti dan mendengarkan penjelasan pemandu dengan penuh antusias dan semangat. 
Pesan moral yang disampaikan pemandu adalah:
1. Museum Pusat TNI-AD adalah museum yang.berisi tentang sejarah perjuangan TNI AD dalam merebut, mempertahankan dan mengisi kemerdekaan bangsa Indonesia.
2. Museum Dharma Wiratama memiliki fungsi yang sangat strategis dalam pewarisan nilai-nilai sejarah bangsa
3. Jangan sekali-kali melupakan sejarah
4. Sejarah adalah guru terbaik dalam kehidupan

Kegiatan kunjungan berlangsung dari pukul 10.30 s.d 12.30 wib, berjalan dengan aman tertib dan lancar
 
Share:

Kunjungan Siswa Sepa PK Akademi TNI ke Museum Jenderal Besar Sudirman dalam Rangka Latihan RPS

Pada Senin, 26 September 2022, siswa Dikmapa PK TNI TA 2022 mengunjungi Museum Jenderal Besar Sudirman yang beralamat di Jalan Bintaran Wetan No. 3, Gunungketur, Pakualaman, Yogyakarta. Rombongan siswa yang ikut serta terdiri dari 138 orang siswa dan 25 orang pendamping. 
Kunjungan dilaksanakan dalam rangka tradisi latihan RPS siswa Dikmapa PK TNI TA 2022.

"Kunjungan dalam rangka tradisi latihan RPS ini merupakan cara menanamkan nilai kepahlawanan dan perjuangan Jenderal Sudirman. Diharapkan semangat patriotisme dapat tumbuh melalui kunjungan ini," ungkap Kabalakmusmonpus Letkol Arm Djati Saptowibowo, S.IP.
Menurut Komandan Sekolah Spa PK TNI, Kolonel Kav. Janto I Tehupuring mengungkapkan, pengenalan tentang kejuangan dan ketegasan Panglima Jenderal Besar Sudirman sangat kami butuhkan untuk menanamkan semangat juang dan patriotisme kepada siswa Dikmapa PK TNI TA 2022.

"Selama kedatangan kami beberapa tahun ini, pemeliharaan dan pembentukan tim di museum ini cukup baik. Pada hari ini kita lihat bahwa sudah disiapkan pemandu-pemandu yang menjelaskan kemudian mengantar tour museum. Ini sangat berarti, sangat memberikan kesan," ungkap Kolonel Kav. Janto I Tehupuring. 

Pemandu juga menyampaikan pesan kepada rombongan, di antaranya:
1. Kata mutiara Jenderal Sudirman, "Janganlah kamu berbuat seperti sapu yang meninggalkan ikatannya, sebatang lidi tidak akan berarti apa-apa, tetapi dalam ikatan sapu akan dapat menyapu segala-galanya."
2. Kata mutiara Jenderal Sudirman yaitu "Hendaknya perjuangan kita harus didasarkan atas kesucian, dengan demikian perjuangan kita selalu merupakan perjuangan antara jahat melawan suci, dan kami percaya, bahwa perjuangan suci itu senantiasa mendapatkan pertolongan dari Tuhan."
3. Peristiwa sejarah akan selalu berulang dan merupakan guru yang terbaik. Jadi jangan lupakan sejarah. Dengan belajar sejarah, hidup akan terarah atau lebih bijak dalam menentukan masa depan.

Kegiatan berjalan tertib, lancar dan aman, 
Share:

Sekolah Alam Jagakarsa dan History Comunity PAT Kunjungi Museum Jenderal Besar A.H. Nasution

Hari Minggu, 25 September 2022 pukul 09.00 s.d.1 Museum Jenderal Besar A.H.Nasution yang berada di Jl.Teuku Umar No.40 Menteng, Jakarta Pusat, mendapat kunjungan dari Sekolah Alam Jagakarsa, yang beralamat di Jagakarsa Selatan Jakarta sebanyak 24 siswa dengan 4 orang guru pendamping.
 Kunjungan berlangsung pada pukul 09.00 s.d. 10.00 wib.
Pada pukul 10.30 s.d.11.30 Museum Jenderal Besar A.H. Nasution kembali menerima kunjungan dari History Comunity PAT ( Piere Andreas Tendean) Jakarta sebanyak 25 orang.
 Rombongan pengunjung baik yang berasal dari Sekolah Alam Jagakarsa maupun dari History Comunity PAT ( Piere Andreas Tendean) diterima oleh Kpt Czi Sunardi selaku Kepala Museum Jenderal Besar Dr. A.H.Nasutlon. 

Dalam sambutan yang disampaikan Kpt Sunardi, Kabalakmusmonpus ( Letnan Kolonel Arm Djati Saptowibowo, S.IP.) menyampaikan ucapan terima kasih atas kunjungan di Museum Jenderal Besar Dr A.H. Nasution. 
Letkol Djati berpesan "Agar para pengunjung dapat meneladani sifat² kepahlawanan sebagaimana di tunjukkan oleh Jenderal Nasution semasa hidupnya " kata Letkol Djati.

Rombongan selanjutnya dipandu oleh Peltu Afrianto untuk melihat koleksi Museum Jenderal Besar Dr. A.H. Nasution secara lengkap. 
Meskipun masih dalam suasana protokol kesehatan, para pengunjung mengikuti dan mendengarkan penjelasan pemandu dengan penuh semangat dan antusias. 
Kegiatan berlangsung dengan aman tertib dan lancar. 

Pesan moral yang disampaikan pemandu adalah:
1. Museum Jenderal Besar Dr A.H. Nasution memiliki peran yang sangat strategis dalam membentuk karakter generasi muda bangsa.
2. Peristiwa yang terjadi pada kasus Jenderal Nasution bisa menjadi moment generasi muda agar selalu bersikap waspada.
3. Dengan kita belajar dari pengalaman sejarah maka ke depan kita akan lebih bijak dalam bersikap
4. Sejarah adalah guru terbaik dalam kehidupan
5. Jangan sekali sekali melupakan sejarah

Share:

SMK Karya Guna Bhakti I Kunjungi Museum Ahmad Yani


Hari Minggu, tanggal 25 September 2022 sebanyak 10 siswa dari SMK Karya Guna Bhakti I Kota Bekasi Jawa Barat  kunjungi Museum Sasmitaloka Jenderal Ahmad Yani di jl.Lembang D.58 Menteng, Jakarta Pusat.

Kunjungan didampingi dan dipimpin oleh bpk Kuswara, S.Ag selaku guru pendamping sekaligus sebagai pembimbing kegiatan kunjungan ini.

Bpk Kuswara S.Ag dalam keterangannya mengatakan bahwa kunjungan ini bertujuan untuk  " Mengekspose Museum Ahmad Yani beserta koleksinya untuk selanjutnya akan diunggah dalam chanel YouTube milik SMK Karya Guna Bhakti agar menjadi pengingat generasi muda tentang peristiwa kelam Gerakan 30 September 1965 yang dilakukan PKI dengan melakukan pemberontakan yang mengakibatkan gugurnya 7 pahlawan Revolusi termasuk diantaranya Jenderal Ahmad Yani" ungkap pak Kuswara.

Pak Kuswara dan seluruh siswa berharap agar peristiwa kelam ini jangan sampai terulang lagi" harapnya.

Rombongan setiba di Museum Sasmitaloka Ahmad Yani diterima dan dipandu oleh Kapten Caj Suroso selaku Kepala Museum Sasmitaloka Jenderal Ahmad Yani. Letnan Kolonel Arm Djati Saptowibowo, S.I.P., selaku Kabalakmusmonpus dalam sambutan yang disampaikan oleh Kpt Caj Suroso berharap konten YouTube yang dibuat p siswa SMK Guna Bhakti ini menginspirasi siswa lain untuk berbuat lebih kreatif dengan menciptakan inovasi baru dalam pembuatan konten YouTube yang bertema sejarah dan kepahlawanan " ungkap Letkol Djati.

Rombongan siswa selanjutnya.mendapat penjelasan secara lengkap oleh Kpt Caj Suroso tentang sejarah Museum Sasmitaloka Jenderal Ahmad Yani beserta seluruh koleksi yang ada di dalamnya.  Para siswa mengikuti dan mendengarkan penjelasan pemandu dengan penuh antusias dan semangat.

Pesan moral yang disampaikan pemandu adalah:

1. Bahwa sejarah pasti akan selalu berulang.

2. Dengan kita belajar sejarah, kita akan lebih bijak dalam menyikapi persoalan yang ada.

3. Peristiwa masa lalu akan mengajarkan kepada kita untuk mengambil hikmah agar peristiwa kelam tidak terjadi lagi

4. Jangan sekali -kali melupakan sejarah.

Kegiatan berlangsung dari pukul.11.00 s.d 13.30 wib dan berjalan dengan aman tertib dan lancar.


Share:

Total Tayangan Halaman

FANPAGE