Museum Dan Monumen Pusat Disjarahad







Mahasiswa Fakultas Fisip Program Study Hubungan Internasional Unjani, Kuliah KeAhmad Yanian di Museum Ahmad Yani Jakarta

**
Hari Sabtu tgl 24 Juni 2023 Mahasiswa Prodi Hubungan Internasional Fakultas Fisip Unjani , sebanyak 180 mahasiswa dipimpin oleh Dosen Pembimbing (Mayjen Pur Witjaksono, M.Sc., NSS) berkunjung ke Museum Sasmitaloka Jenderal Ahmad Yani di jl. Lembang no.58 Menteng Jakarta Pusat.
 Kunjungan ini dalam rangka mengikuti mata kuliah ttg
 *KeAhmad Yanian*, (mata kuliah wajib bagi mahasiswa Unjani.)

 Kunjungan dilaksanakan dalam 2 gelombang pada pukul 12.30 Wib s.d 15.30 Wib. 

Tiba di Museum Ahmad Yani rombongan diterima oleh Kpt Caj Suroso selaku Kepala Museum Sasmitaloka Jenderal Ahmad Yani. 

Dalam sambutannya Kpt Suroso mengucapkan terima kasih kepada Universitas Ahmad Yani yang menjadikan Museum Jenderal Ahmad Yani sebagai media perkuliahan khususnya mata kuliah Keahmad Yanian untuk para mahasiswanya.

Kpt Suroso berpesan kepada seluruh mahasiswa agar memiliki rasa nasionalisme, patriotisme dan semangat rela berkorban serta mewarisi nilai² luhur demi bangsa dan negara sebagaimana ditunjukan oleh Jenderal Ahmad Yani.

Rombongan selanjutnya dipandu oleh Peltu Hadi Saputro, Peltu Wawan Sutrisno dan Pns Hilmy Halim, untuk melihat koleksi Museum Jenderal Ahmad Yani secara langsung dan lengkap.

Selanjutnya Mahasiswa menerima Materi kuliah tentang KeAhmad Yanian dari Nara sumber utama yang disampaikan oleh ibu Ruli Yani dan Bapak Untung Mufraeni Yani dan Bpk Irawan Sura Edy Yani selaku putra dan putri Jenderal Ahmad Yani.

Beliau adalah saksi mata sekaligus saksi hidup peristiwa yang terjadi pada subuh berdarah 1 Oktober 1965 di tempat ini. 

 Para mahasiswa dengan penuh semangat dan antusias mengikuti penjelasan pemandu museum dan mengikuti perkuliahan/ dengan penuh semangat dan serius testimoni dari Nara sumber sebagai saksi sejarah peristiwa 30 September 1965 yang merenggut nyawa Jenderal Ahmad Yani.

Pesan moral yang disampaikan pemandu adalah:
1. Bahwa peristiwa sejarah akan selalu berulang
2. Dengan kita belajar dan mengerti sejarah maka kita akan lebih waspada sehingga kejadian kelam masa lalu jangan pernah terulang kembali.
3. Jangan sekali- kali melupakan sejarah
4. Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai jasa para pahlawan.
5. Sejarah adalah guru terbaik dalam kehidupan.

Kegiatan kunjungan dan perkuliahan mahasiswa Unjani di Museum Sasmitaloka Jenderal Ahmad Yani berlangsung dengan aman tertib dan lancar

Dokumentasi kegiatan terlampir..
Share:

Mahasiswa Fakultas Hukum Unjani Kunjungi Museum A.H. Nasution Jakarta

**
Hari Jumat, , tanggal 23 Juni 2023 mahasiswa Fakultas HukumUnjani Program Study S1 berjumlah 135 mahasiswa beserta 1 orang dosen pendamping ( I Wayan Aditya Harireksa, S.IP., M.Si,) berkunjung ke Museum Jenderal Besar Dr. A.H Nasution jln Teuku Umar no 40 Menteng Jakarta Pusat.
Kunjungan dilaksanakan pada Pkl.13.00 Wib s.d.16..25 Wib.

Kunjungan di Museum Jenderal Besar DR. AH Nasution merupakan satu rangkaian kegiatan perkuliahan KeAhmad Yanian yang dilaksanan beberapa jam sebelumnya di Museum Ahmad Yani.

Setiba di Museum AH.Nasution rombongan diterima dan dipandu oleh Kpt Czi Sunardi selaku Kepala Museum Jenderal Besar Dr. AH. Nasution, Pelda Royen Suryanto., dan Serda M. Ali Suprapto. 
 
"Jenderal Ahmad Yani dan Jenderal Nasution adalah 2 sosok Pahlawan Revolusi yang menjadi target pemculikan dan pembunuhan yang dilancarkan oleh Gerakan 30 S/ PKI tahun 1965" ujar Kpt Sunardi mengawali pemanduan di Museum AH. Nasution untuk selanjutnya dijelaskan secara rinci peristiwa tsb oleh pemandu.

Para mahasiswa mengikuti dan mendengarkan penjelasan pemandu dengan penuh semangat dan antusias.

Kegiatan kunjungan mahasiswa Fakultas Hukum Unjani di Museum AH Nasution Jakarta berlangsung sampai PKL 16.25 Wib berjalan dengan, tertib dan lancar

Pesan moral yang disampaikan pemandu adalah:
1. Bahwa peristiwa sejarah pasti' akan berulang.
2. Dengan kita belajar sejarah, ke depan kita akan lebih waspada.
3. Jadikan sejarah sebagai guru dalam kehidupan
4. Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai jasa para pahlawan.
5. Jangan sekali-kali melupakan sejarah.

 Foto dokumentasi kegiatan terlampir
Share:

Mahasiswa Fakultas Hukum Unjani, Kuliah KeAhmad Yanian di Museum Ahmad Yani Jakarta

**
Hari Jumat tgl 22 Juni 2023 Mahasiswa Unjani Fakultas Hukum, sebanyak 140 mahasiswa dipimpin oleh Dekan Fakultas Hukum Unjani (Bpk Dr.Agus Subagyo, beserta 3 dosen pembimbing, berkunjung ke Museum Sasmitaloka Jenderal Ahmad Yani di jl. Lembang no.58 Menteng Jakarta Pusat.
 Kunjungan ini dalam rangka mengikuti mata kuliah ttg
 *KeAhmad Yanian*, (mata kuliah wajib bagi mahasiswa Unjani.)

 Kunjungan dilaksanakan pada pukul 11.30 Wib s.d 15.45 Wib. 

Tiba di Museum Ahmad Yani rombongan diterima oleh Kpt Caj Suroso selaku Kepala Museum Sasmitaloka Jenderal Ahmad Yani. 

Dalam sambutannya Kpt Suroso mengucapkan terima kasih kepada Universitas Ahmad Yani yang menjadikan Museum Jenderal Ahmad Yani sebagai media perkuliahan khususnya mata kuliah Keahmad Yanian untuk mahasiswa Unjani.

Kpt Suroso berpesan kepada seluruh mahasiswa agar memiliki rasa nasionalisme, patriotisme dan semangat rela berkorban serta mewarisi nilai² luhur demi bangsa dan negara sebagaimana ditunjukan oleh Jenderal Ahmad Yani.

Rombongan selanjutnya dipandu oleh Peltu Hadi Saputro, Peltu Wawan Sutrisno dan Pns Hilmy Halim, untuk melihat koleksi Museum Jenderal Ahmad Yani secara langsung dan lengkap.

Selanjutnya Mahasiswa menerima Materi kuliah tentang KeAhmad Yanian dari Nara sumber yang disampaikan oleh ibu Ruli Yani dan Bapak Untung Mufraeni Yani dan Bpk Irawan Sura Edy Yani selaku putra dan putri Jenderal Ahmad Yani.

Beliau adalah saksi mata sekaligus saksi hidup peristiwa yang terjadi pada subuh berdarah 1 Oktober 1965 di tempat ini.

 Para mahasiswa dengan penuh antusias mengikuti penjelasan pemandu museum dan mengikuti perkuliahan/ dengan penuh semangat dan antusias testimoni dari Nara sumber sebagai saksi sejarah peristiwa 30 September 1965 yang merenggut nyawa Jenderal Ahmad Yani.

Pesan moral yang disampaikan pemandu adalah:
1. Bahwa peristiwa sejarah akan selalu berulang
2. Dengan kita belajar dan mengerti sejarah maka kita akan lebih waspada
3. Jangan sekali- kali melupakan sejarah
4. Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai jasa para pahlawan.

Kegiatan kunjungan dan perkuliahan mahasiswa Unjani di Museum Sasmitaloka Jenderal Ahmad Yani berlangsung dengan aman tertib dan lancar

Dokumentasi kegiatan terlampir..
Share:

Mahasiswa Prodi Ilmu Pemerintahan Unjani Kunjungi Museum A.H. Nasution Jakarta

**
Hari Kamis, , tanggal 22 Juni 2023 mahasiswa Fakultas Fisip Unjani Program Study S 1 Ilmu Pemerintahan berjumlah 113 mahasiswa beserta 1 orang dosen pendamping ( Brigjen TNI (Pur) Us Yusmana, S.IP., ) berkunjung di Museum Jenderal Besar Dr. A.H Nasution jln Teuku Umar no 40 Menteng Jakarta Pusat.
Kunjungan dilaksanakan pada Pkl.13.45 Wib s.d.15.25 Wib.

Kunjungan di Museum Jenderal Besar DR. AH Nasution merupakan satu rangkaian kegiatan perkuliahan KeAhmad Yanian yang dilaksanan beberapa jam sebelumnya di Museum Ahmad Yani.

Setiba di Museum AH.Nasution rombongan diterima dan dipandu oleh Kpt Czi Sunardi selaku Kepala Museum Jenderal Besar Dr. AH. Nasution.dan Serda M. Ali Suprapto. 
 
"Jenderal Ahmad Yani dan Jenderal Nasution adalah 2 sosok Pahlawan Revolusi yang menjadi target pemculikan dan pembunuhan yang dilancarkan oleh Gerakan 30 S/ PKI pada tanggal 30 September 1965" ujar Kpt Sunardi mengawali pemanduan di Museum AH. Nasution.

Para mahasiswa mengikuti dan mendengarkan penjelasan pemandu dengan penuh semangat dan antusias.

Kegiatan kunjungan mahasiswa Fakultas Fisip Unjani di Museum AH Nasution Jakarta berlangsung sampai PKL 15.15 Wib berjalan dengan, tertib dan lancar

Pesan moral yang disampaikan pemandu adalah:
1. Bahwa peristiwa sejarah pasti' akan berulang.
2. Dengan kita belajar sejarah, ke depan kita akan lebih waspada.
3. Jadikan sejarah sebagai guru dalam kehidupan
4. Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai jasa para pahlawan.
5. Jangan sekali-kali melupakan sejarah.

 Foto dokumentasi kegiatan terlampir
Share:

Mahasiswa Fakultas Ilmu Kesehatan dan Fakultas Ilmu Politik Unjani, Kuliah KeAhmad Yanian di Museum Ahmad Yani Jakarta

**
Hari Kamis tgl 23 Juni 2023 Mahasiswa Unjani Fakultas Ilmu Kesehatan, Program Study S1 Kebidanan dan Mahasiswa Fakultas Ilmu Politik Program Study S1 Ilmu Pemerintahan, sebanyak 244 mahasiswa dipimpin oleh Dr. Novianti ., dan Ibu Trisetiowati Bdn., selaku dosen pembimbing, berkunjung ke Museum Sasmitaloka Jenderal Ahmad Yani di jl. Lembang no.58 Menteng Jakarta Pusat.
 Kunjungan ini dalam rangka mengikuti mata kuliah ttg
 *KeAhmad Yanian*, (mata kuliah wajib di kampus Unjani.)

 Kunjungan dilaksanakan pada pukul 08.30 Wib s.d 14 .00 Wib. 

Tiba di Museum Ahmad Yani rombongan diterima oleh Kpt Caj Suroso selaku Kepala Museum Sasmitaloka Jenderal Ahmad Yani. 

Dalam sambutannya Kpt Suroso mengucapkan terima kasih kepada Universitas Ahmad Yani yang menjadikan Museum Jenderal Ahmad Yani sebagai media perkuliahan khususnya mata kuliah Keahmad Yanian kepada mahasiswa Unjani.

Kpt Suroso berpesan kepada seluruh mahasiswa agar memiliki rasa nasionalisme, patriotisme dan semangat rela berkorban serta mewarisi nilai² luhur demi bangsa dan negara sebagaimana ditunjukan oleh Jenderal Ahmad Yani.

Rombongan selanjutnya dipandu oleh Peltu Hadi Saputro, Peltu Wawan Sutrisno dan Pns Hilmy Halim, untuk melihat koleksi Museum Jenderal Ahmad Yani secara langsung dan lengkap.

Selanjutnya Mahasiswa mendapatkan penjelasan lebih lanjut tentang Materi Mata kuliah KeAhmad Yanian dari Nara sumber yang disampaikan oleh ibu Ruli Yani dan Bapak Untung Mufraeni Yani dan Bpk Irawan Sura Edy Yani selaku putra dan putri Jenderal Ahmad Yani.

Beliau adalah saksi mata sekaligus saksi hidup peristiwa yang terjadi pada subuh berdarah 1 Oktober 1965 di tempat ini.

 Para mahasiswa dengan penuh antusias mengikuti penjelasan pemandu museum dan mengikuti perkuliahan/ dengan penuh semangat dan antusias testimoni dari Nara sumber sebagai saksi sejarah kejadian pada 30 September 1965 yang merenggut nyawa Jenderal Ahmad Yani.

Pesan moral yang disampaikan pemandu adalah:
1. Bahwa peristiwa sejarah akan selalu berulang
2. Dengan kita belajar dan mengerti sejarah maka kita akan lebih waspada
3. Jangan sekali- kali melupakan sejarah
4. Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai jasa para pahlawan.

Kegiatan kunjungan dan perkuliahan mahasiswa Unjani di Museum Sasmitaloka Jenderal Ahmad Yani berlangsung dengan aman tertib dan lancar

Dokumentasi kegiatan terlampir..
Share:

SD Islam Al Hayyan, Parung, Bogor Berkunjung ke Museum Peta

**
Hari Rabu, tanggal 21 Juni 2023, SD Islam Al Hayyan, Parung, Kab. Bogor berkunjung ke Museum PETA di jln Jenderal Sudirman no 35 Bogor Jawa Barat.
Kunjungan diikuti 86 siswa beserta 8 guru pendamping.
Rombongan tiba di Museum PETA pkl.08.00 Wib dalam keadaan aman.

Rombongan diterima oleh Kpt Caj Dina Hamdani Nugraha selaku Kepala Museum .di halaman Monumen PETA Bogor.

Dalam sambutannya, Kpt Caj Dina Hamdani mengucapkan terima kasih kepada sekolah SD Islam Al Hayyan yang telah menjadikan Museum PETA sebagai Wahana untuk belajar sejarah siswanya. 

 "Saya berharap agar kunjungan ini bisa menambah wawasan dan pengetahuan tentang sejarah perjuangan bangsa Indonesia buat kalian semua" pesan Kpt Dina dalam sambutannya.

Para siswa selanjutnya dipandu oleh Kpt Dina, Serka Aldi Yendri, Pns Pujiono dan Bpk. Ade Komarudin untuk melihat koleksi museum PETA secara lebih dekat dan lengkap.
Para siswa mengikuti dan mendengarkan penjelasan pemandu dengan penuh semangat dan antusias.

*Ibu Siti Aisyah** salah satu guru pendamping rombongan dalam testimoninya mengatakan sangat senang bisa berkunjung ke Museum PETA Bogor karena disini bisa menambah wawasan tentang sejarah perjuangan. Selain itu di Museum PETA para siswa mendapat penjelasan dari pemandu yang sangat utuh dan menyenangkan, sehingga dirinya merasa senang dan puas atas pelayanan di museum PETA" ungkapnya.

Pesan moral yang disampaikan pemandu adalah:
1. Museum PETA memiliki fungsi yang sangat strategis dalam pewarisan nilai-nilai sejarah bangsa Indonesia.
2. Mencintai tanah air adalah bagian dari Iman
3. Jangan sekali-kali melupakan sejarah
4. Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai jasa para pahlawan.
5. Bangunan Museum PETA sudah menjadi bangunan Cagar Budaya sehingga keberadaannya harus dipertahankan dan dilestarikan.

Kunjungan siswa SD Islam Al Hayyan ke Museum PETA Bogor berlangsung sampai PKL.10.00 Wib, berjalan dengan aman tertib dan lancar.

Foto dokumen kegiatan dan testimoni terlampir.
Share:

Mahasiswa Fakultas Tehnik Informasi Unjani Kuliah KeAhmad Yanian di Museum Ahmad Yani dan Museum AH.Nasution Jakarta




Hari Selasa, tanggal 20 Juni 2023 Mahasiswa Fakultas Tehnik Informasi Unjani sebanyak 50 mahasiswa dipimpin oleh bpk. Dr.Dadang Sofianto, M.M,, selaku dosen pembimbing berkunjung ke Museum Sasmitaloka Jenderal Ahmad Yani di jl. Lembang no.58 Menteng Jakarta Pusat dan Museum Jenderal AH. Nasution di jl. Teuku Umar no.40 Menteng Jakarta Pusat.


 Kunjungan ini dalam rangka mengikuti mata kuliah ttg
 *KeAhmad Yanian*, yang menjadi mata kuliah wajib di kampus Unjani.

 Kunjungan di awali dgn berkunjung di Museum Sasmitaloka Jenderal Ahmad Yani.Di Museum ini kunjungan dilaksanakan pada pukul 12.30 Wib sd 14.15 wib. 

Tiba di Museum Ahmad Yani rombongan diterima oleh Kpt Caj Suroso selaku Kepala Museum Sasmitaloka Jenderal Ahmad Yani.

Dalam sambutannya Kpt Suroso mengucapkan terima kasih kepada Universitas Ahmad Yani yang menjadikan Museum Jenderal Ahmad Yani sebagai media perkuliahan khususnya mata kuliah Keahmad Yanian kepada mahasiswa dikampus Unjani.

Kpt Suroso berpesan kepada seluruh mahasiswa agar bisa meneladani rasa nasionalisme, patriotisme dan semangat rela berkorban serta mewarisi nilai² luhur demi bangsa dan negara sebagaimana ditunjukan oleh Jenderal Ahmad Yani.


Rombongan selanjutnya dipandu oleh Pelda Hadi Saputro, Pelda Wawan Sutrisno dan Pns Hilmy Halim, untuk melihat koleksi Museum Jenderal Ahmad Yani secara lebih dekat dan lengkap.

Selanjutnya Mahasiswa mendapatkan penjelasan lebih lanjut tentang Materi Mata kuliah Ke Ahmad Yanian dari Nara sumber yang disampaikan oleh ibu Ruli Yani dan Bapak Untung Mufraeni Yani selaku putra dan putri Jenderal Ahmad Yani. Beliau adalah saksi hidup peristiwa yang terjadi pada subuh berdarah 1 Oktober 1965.

 Para mahasiswa dengan penuh antusias mengikuti penjelasan pemandu museum dan mengikuti perkuliahan/ testimoni dari Nara sumber sebagai saksi sejarah peristiwa 30 September 1965 yang merenggut nyawa Jenderal Ahmad Yani, dengan penuh semangat dan antusias

Rombongan selanjutnya melakukan kunjungan ke Museum Jenderal Besar AH. Nasution di jl Teuku Umar no.40 Menteng. 

Mahasiswa sengaja berkunjung di Museum ini guna mendapat gambaran atau cerita yang utuh dari Kpt Czi Sunardi selaku Kepala Museum dalam Peristiwa G 30 S/ PKI karena Jenderal Nasution dan Jenderal Ahmad Yani adalah Jenderal yang menjadi target penculikan dan pembunuhan keji yg dilakukan oleh PKI dengan sebuah gerakan yg disebut Gerakan 30 S/ PKI tahun 1965.
Namun demikian Jenderal Nasution berhasil lolos dari penculikan dan pembunuhan keji ini. Akan tetapi putri Jenderal Nasution yaitu Ade Irma Suryani yang kala itu baru berusia 5 tahun, beserta Ajudan beliau yang bernama Lettu Piere Tendean menjadi korban penembakan dan penculikan.

Di Museum Jenderal AH Nasution, rombongan mahasiswa Fakultas Tehnik Informasi Unjani diterima dan dipandu oleh Kpt Czi Sunardi , Peltu Anwaruddin dan Serda Ali Suprapto untuk melihat Koleksi museum Jenderal Besar AH Nasution secara lebih dekat dan lengkap.

 Para mahasiswa mengikuti dan mendengarkan penjelasan pemandu dengan penuh semangat dan antusias.

Pesan moral yang disampaikan pemandu adalah:
1. Bahwa peristiwa sejarah akan selalu berulang
2. Dengan kita belajar dan mengerti sejarah maka kita akan lebih waspada
3. Jangan sekali- kali melupakan sejarah

Kegiatan kunjungan dan perkuliahan mahasiswa Unjani di Museum Sasmitaloka Jenderal Ahmad Yani dan Museum Jenderal Besar AH Nasution berlangsung dengan aman tertib dan lancar

Dokumentasi kegiatan terlampir..

Share:

Mahasiswa Fakultas Sains dan Informatika Unjani Kuliah KeAhmad Yanian di Museum Ahmad Yani dan Museum AH.Nasution Jakarta



Hari Senin, tanggal 19 Juni 2023 Mahasiswa Fakultas Sains dan Informatika Unjani sebanyak 26 mahasiswa dipimpin oleh bpk. Tachir Hendro,S.Si., M.T., dan ibuIrma Santikarma, S.T., M.T., selaku dosen pembimbing berkunjung ke Museum Sasmitaloka Jenderal Ahmad Yani di jl. Lembang no.58 Menteng Jakarta Pusat dan Museum Jenderal AH. Nasution di jl. Teuku Umar no.40 Menteng Jakarta Pusat.


 Kunjungan ini dalam rangka mengikuti mata kuliah ttg
 *KeAhmad Yanian*, yang menjadi mata kuliah wajib di kampus Unjani.

 Kunjungan di awali dgn berkunjung di Museum Sasmitaloka Jenderal Ahmad Yani.Di Museum ini kunjungan dilaksanakan pada pukul 12.30 Wib sd 14.15 wib. 

Tiba di Museum Ahmad Yani rombongan diterima oleh Kpt Caj Suroso selaku Kepala Museum Sasmitaloka Jenderal Ahmad Yani.

Dalam sambutannya Kpt Suroso mengucapkan terima kasih kepada Universitas Ahmad Yani yang menjadikan Museum Jenderal Ahmad Yani sebagai media perkuliahan khususnya mata kuliah Keahmad Yanian kepada mahasiswa dikampus Unjani.

Kpt Suroso berpesan kepada seluruh mahasiswa agar bisa meneladani rasa nasionalisme, patriotisme dan semangat rela berkorban serta mewarisi nilai² luhur demi bangsa dan negara sebagaimana ditunjukan oleh Jenderal Ahmad Yani.


Rombongan selanjutnya dipandu oleh Pelda Hadi Saputro, Pelda Wawan Sutrisno dan Pns Hilmy Halim, untuk melihat koleksi Museum Jenderal Ahmad Yani secara lebih dekat dan lengkap.

Selanjutnya Mahasiswa mendapatkan penjelasan lebih lanjut tentang Materi Mata kuliah Ke Ahmad Yanian dari Nara sumber yang disampaikan oleh ibu Ruli Yani dan Bapak Irawan Sura Edy selaku putra dan putri Jenderal Ahmad Yani. Beliau adalah saksi hidup peristiwa yang terjadi pada subuh berdarah 1 Oktober 1965.

 Para mahasiswa dengan penuh antusias mengikuti penjelasan pemandu museum dan mengikuti perkuliahan/ testimoni dari Nara sumber sebagai saksi sejarah peristiwa 30 September 1965 yang merenggut nyawa Jenderal Ahmad Yani, dengan penuh semangat dan antusias

Rombongan selanjutnya melakukan kunjungan ke Museum Jenderal Besar AH. Nasution di jl Teuku Umar no.40 Menteng. 

Mahasiswa sengaja berkunjung di Museum ini guna mendapat gambaran atau cerita yang utuh dalam Peristiwa G 30 S/ PKI karena Jenderal Nasution dan Jenderal Ahmad Yani adalah Jenderal yang menjadi target penculikan dan pembunuhan keji yg dilakukan oleh PKI dengan sebuah gerakan yg disebut Gerakan 30 S/ PKI tahun 1965.
Namun demikian Jenderal Nasution berhasil lolos dari penculikan dan pembunuhan keji ini. Akan tetapi putri Jenderal Nasution yaitu Ade Irma Suryani yang kala itu baru berusia 5 tahun, beserta Ajudan beliau yang bernama Lettu Piere Tendean menjadi korban penembakan dan penculikan.

Di Museum Jenderal AH Nasution, rombongan mahasiswa Fakultas Sains dan Informatika Unjani diterima dan dipandu oleh Kpt Czi Sunardi , Peltu Anwaruddin dan Serda Ali Suprapto untuk melihat Koleksi museum Jenderal Besar AH Nasution secara lebih dekat dan lengkap.

 Para mahasiswa mengikuti dan mendengarkan penjelasan pemandu dengan penuh semangat dan antusias.

Pesan moral yang disampaikan pemandu adalah:
1. Bahwa peristiwa sejarah akan selalu berulang
2. Dengan kita belajar dan mengerti sejarah maka kita akan lebih waspada
3. Jangan sekali- kali melupakan sejarah

Kegiatan kunjungan dan perkuliahan mahasiswa Unjani di Museum Sasmitaloka Jenderal Ahmad Yani dan Museum Jenderal Besar AH Nasution berlangsung dengan aman tertib dan lancar

Dokumentasi kegiatan terlampir..
Share:

Komunitas Onthel Kota Bogor Berkunjung ke Museum PETA

**
Hari Minggu tanggal 18 Juni 2023, komunitas Onthel se kota Bogor kunjungi Museum dan Monumen PETA di jln. Jenderal Sudirman No.35 Kota Bogor.
Peserta berjumlah 200 sepeda tua. Kunjungan di Museum PETA dilaksanakan dalam rangka memeriahkan hari jadi kota Bogor ke-541.

Kegiatan bertajuk *Bogor hujan Onthel* dihadiri oleh:
1.Bpk Iwan Muhammad ( Ketua Kosti kota Bogor)
2.Bpk H. Daswara ( Ketua Pelaksana acara Bogor Hujan Onthel.
3. Bpk Arief ( Sekretaris panitia acara Onthel Comunity) dan pejabat Muspida kota Bogor.

Kegiatan berlangsung dari pkl.07.00 Wib sampai dgn pkl.9.30 wib, berjalan dengan aman tertib dan lancar.

Foto dokumen kegiatan terlampir.
Share:

Mahasiswa Farmasi Unjani Kunjungi Museum A.H. Nasution Jakarta



Hari Sabtu, , tanggal 17 Juni 2023 mahasiswa Fakultas Farmasi Unjani berjumlah 240 mahasiswa beserta 1 orang dosen pendamping ( ibu Anggun D., PMH) berkunjung di Museum Jenderal Besar Dr. A.H Nasution jln Teuku Umar no 40 Menteng Jakarta Pusat.


Kunjungan dilaksanakan pada Pkl.12.00 Wib s.d.15.25 Wib.

Kunjungan di Museum Jenderal Besar DR. AH Nasution merupakan satu rangkaian kegiatan perkuliahan KeAhmad Yanian yang dilaksanan beberapa jam sebelumnya di Museum Ahmad Yani.

Setiba di Museum AH.Nasution rombongan diterima dan dipandu oleh Pelda Royen Suryanto dan Serda M. Ali Suprapto. 
 
"Jenderal Ahmad Yani dan Jenderal Nasution adalah 2 sosok Pahlawan Revolusi yang menjadi target pemculikan dan pembunuhan yang dilancarkan oleh Gerakan 30 S/ PKI pada tanggal 30 September 1965" ujar Pelda Royen mengawali pemanduan di Museum AH. Nasution.

Para mahasiswa mengikuti dan mendengarkan penjelasan pemandu dengan penuh semangat dan antusias.

Kegiatan kunjungan mahasiswa Fakultas Farmasi Unjani di Museum AH Nasution Jakarta berlangsung sampai PKL 15.25 Wib berjalan dengan, tertib dan lancar

Pesan moral yang disampaikan pemandu adalah:
1. Bahwa peristiwa sejarah pasti' akan berulang.
2. Dengan kita belajar sejarah, ke depan kita akan lebih waspada.
3. Jadikan sejarah sebagai guru dalam kehidupan
4. Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai jasa para pahlawan.
5. Jangan sekali-kali melupakan sejarah.

 Foto dokumentasi kegiatan terlampir
Share:

Total Tayangan Halaman

FANPAGE