Jum'at Berkah Museum Dharma Wiratama
Hari jum’at menjadi hari baik bagi umat islam untuk melakukan ibadah dan amalan-amalan kebaikan, karena dengan bersedekah diyakini dapat membawa keberkahan dalam hidup seseorang. Dengan memberikan sedekah seseorang dapat meraih keberkahan dalam kehidupan keluarga, pekerjaan dan keluarganya serta semakin meningkatkan keimanan dan ketakwaannya kepada Allah.
Sebagai wujud rasa syukur anggota Balakmusmonpus Disjarahad pada hari Jum'at 12 Januari 2024 di depan Museum Pusat TNI AD Dharma Wiratama jalan Jend. Sudirman No. 75 Yogyakarta melaksanakan Jum'at berkah dengan membagikan nasi bungkus kepada masyarakat yang melintasi jalan tersebut terutama kepada petugas penyapu jalan, pemulung, tukang becak, tukang gojek dan para penjual yang melintasi jalan di depan Museum Dharma Wiratama yang dilaksanakan dari pukul 8.00 WIB sampai dengan pukul 09.00 WIB.
Kabalakmusmonpus Disjarahad Kolonel Inf Budi Mawardi Syam dalam arahannya kepada anggota Balakmusmonpus Disjarahad menyampaikan bahwa" Terhadap rizki yang diberikan kepada kita, itu terdapat hak orang lain yang harus kita berikan haknya kepada mereka, untuk itu kalau kita diberikan rizki maulah berbagi kepada sesama, pasti ada keberkahan yang tersembunyi yang datangnya tidak kita semua tidak tahu. Untuk itu kita sebagai umat yang beragama senantiasa kita dituntut selalu menebar kebaikan kepada sesama selama masih di berikan kesempatan untuk menjalani kehidupan di muka bumi ini dan janganlah pernah merasa lelah sedikitpun untuk semua yang kita lakukan, untuk itu ketika kita saling berbagi terdapat berbagai hikmah yang kita bisa ambil yaitu memiliki rasa empati dan peduli terhadap sesama.
Tanamkan Semangat Cinta Tanah Air, R A Muslimat NU Ngluwar 3 Sleman Yogyakarta Kunjungi Museum Dharma Wiratama
* *
Sebagai seorang guru memberikan pembelajaran pada anak-anak yang masih duduk di Taman Kanak Kanak (TK) atau Raudhatul Athfal (R A) tentunya akan menjadi tantangan tersendiri.
Tantangan yang dihadapi bagi seorang guru kepada anak-anak tersebut dapat muncul dalam berbagai pertanyaan, apakah pelajaran yang akan diberikan anak-anak menyukai, apakah anak akan bersemangat ketika pelajaran tersebut diberikan dan masih lagi pertanyaan lain yang harus mendapatkan jawaban bagi seorang guru. Permasalahan mendasar yang harus diingat bagi kita semua bukan hanya untuk guru saja tetapi untuk semua orang tua bahwa pengalaman belajar pertama kepada seorang anak ibarat mengukir diatas batu sehingga apa yang mereka dapat akan tertancap dalam benaknya dan hal ini tentunya akan berpengaruh dalam menentukan sikap, pola, tingkah laku dan kepribadiannya dimasa yang akan datang. Dengan mau belajar dan memberikan pelajaran sejarah secara benar dan utuh kepada anak bangsa tentunya menjadi jawaban yang tepat.
Dalam rangka menanamkan rasa bangga dan cita tanah air tersebut pada hari Kamis tanggal 11 Januari 2024 R A Muslimat NU Ngluwar 3 Sleman Yogyakarta membawa 65 orang anak didiknya mengunjungi Museum Pusat TNI AD Dharma Wiratama Yogyakarta. Kunjungan anak- anak tersebut cukup ramai karena para orang tuanya tidak mau ketinggalan. Karena mereka didampingi ibunya maka kesempatan inilah yang dimanfaatkan oleh para pemandu untuk menyampaikan pesan Kadisjarahad Brigjen TNI Arif Cahyono, S.E pada kunjungannya ke Museum Dharma Wiratama untuk menceritakan kepada semua pengunjung agar kita semua dapat belajar dari keluarga Pangsar Sudirman di mana beliau selau berdiskusi kepada istrinya diwaktu luangnya untuk memikirkan masa depan bangsa serta rela mengorbankan hartanya untuk perjuangan.
Dengan dipandu oleh Serma (K) Suci, Sertu Agus SMR dan Pns Wiwik anak-anak beserta orang tuanya diizinkan memasuki ruangan museum.
Dari lorong satu ke lorong berikutnya anak-anak dengan riangnya memperhatikan berbagai koleksi pameran museum. Sebagai seorang pemandu yang sudah berpengalaman tentunya tidak boleh berasumsi bahwa anak-anak tahu bagaimana melakukan sesuatu, mereka akan diajari dari mulai etika tentang bagaimana mereka bisa menerima kekurangan orang lain, bagaimana menghormati akan jasa para pahlawan dan bagaimana ikut merasakan betapa besarnya pengorbanan para pahlawan untuk kepentingan bangsa dan negara.
Pembelajaran yang secra fokus mengenalkan tentang berbagai koleksi museum peninggalan perjuangan tersebut tentunya akan lebih mudah untuk menanamkan nilai kejuangan para pahlawan serta kecintaan mereka kepada bangsa dan dan negara di usia dini. Pembelajaran yang sangat berarti seperti inilah yang selalu menjadi arahan dari Kabalakmusmonpus Disjarahad Kolonel inf Budi Mawardi Syam dan harus dipahami, dimengerti dan dilksanakan oleh seluruh lapisan dan elemen bangsa untuk menjaga demi tegaknya NKRI yang kita cintai.
SMP PGRI 242 Teluk Naga Kab Tangerang Berkunjung ke Museum & Monumen Peta
Hari Rabu tanggal 10 Januari 2024, siswa SMP PGRI 242 Teluk Naga Kab. Tangerang berkunjung ke Museum dan Monumen PETA di Jln. Jenderal Sudirman no 35 Bogor Jawa Barat.
Outing class 68 Siswa SMP PGRI 242 Teluk Naga kunjungi Museum dan Monumen PETA Bogor didampingi oleh Drs. H. Musbihin yang merupakan kepala sekolah serta 14 orang Staf dan guru.
Rombongan tiba di Museum PETA Pkl.09.00 WIB diterima oleh oleh Kapten Caj Dina Hamdani Nugraha Kepala Museum. Dalam arahannya Kapten Dina selaku Kamus PETA mengucapkan terima kasih kepada SMP PGRI 242 Teluk Naga Tangerang yang telah mengagendakan outing Class, Kunjungan di Museum PETA dalam rangka pembelajaran sejarah di luar kelas para siswanya.
Setelah mendapatkan pengarahan dari Kepala Museum PETA selanjutnya rombongan di bagi menjadi dua kelompok untuk melihat koleksi lebih dekat dan dipandu oleh Serka Aldi Yendri dan Pns Pujiono untuk mendapat penjelasan mengenai sejarah perjuangan tentara PETA dan peranannya dalam kemerdekaan indonesia. Terlihat pada pancaran mukanya para siswa begitu antusias melihat berbagai benda koleksi serta penjelasan dari para pemandu Museum PETA Bogor.
Dengan mengunjungi Musmon PETA serta melihat koleksi dan penjelasan dari Pemandu tentunya para siswa akan lebih mendalami materi sejarah yg sudah di sampaikan oleh guru di sekolah. Sebagaimana yang menjadi arahan serta penekanan dari Kepala Badan Pelaksana Museum dan Monumen Pusat TNI AD (Kolonel Inf Budi Mawardi Syam) agar semua lapisan masyarakat untuk dapat mengetahui dan memahami bagaimana para pahlawan terdahulu kita berjuang membela bangsa dan negara dengan mengorbankan jiwa raga untuk kemerdekaan, sehingga para generasi penerus bangsa bisa mewarisi serta meneladani nilai2 semangat para pejuang terdahulu yaitu semangat nasionalisme, patriotisme, cinta tanah air dan rela berkorban.
Para siswa selanjutnya dengan tekun dan serius mengikuti dan mendengarkan serta mencatat penjelasan dari para pemandu tentang pesan moral para pahlawan PETA yang disampaikan yaitu "Kami yang berjuang tidak mengharapkan gaji dan pangkat yg tinggi". Untuk itu kepada adik para siswa ingat dan jangan sekali-kali melupakan sejarah, bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai jasa para pahlawan.
Ibu Eka Amelia, S.Pd salah satu guru pendamping diakhir kunjungannya menyampaikan terimakasih kepada Kamus PETA yang telah membuat anak didiknya senang dengan mengedukasi berbagai pengalaman fakta sejarah di Musmon PETA, dengan penuh harapan beliau berdoa semoga anak didiknya bisa meneladani para tokoh pejuang bangsa " ujarnya.
Field Study MTsN 15 Ciamis Kunjungi Museum Pusat TNI AD Dharma Wiratama
Field Study MTsN 15 Ciamis Jabar pada hari Rabu 10 Januari 2024 melaksanakan kunjungan ke Museum Pusat TNI AD Dharma Wiratama Yogyakarta.
Setelah melaksanakan sholat Duhur di musholla selanjutnya para siswa/wi tersebut mendapatkan arahan dari Kamus Dharma Wiratama Kapten (K) Caj Yanti. Dalam arahannya Kepala Museum meminta kepada para siswa/wi lebih selektif dalam mencermati perkembangan globalisasi dewasa ini, sebab dengan perkembangan dunia yang semakin melesat, menuntut manusia untuk menciptakan inovasi baru, seluruh lapisan masyarakat dapat dengan mudah mengakses berbagai informasi melalui jaringan internet. Tetapi dengan globalisasi tersebut tentunya juga dapat berdampak negatif terhadap perilaku manusia terutama bagi anak - anak yang sedang dalam masa pertumbuhan. Terhadap budaya yang datang dari luar misalnya apakah sesuai dengan budaya bangsa Indonesia yang sangat erat memegang kesantunan atau justru sebaliknya akan merusak nasionalisme dan moral masa depan bangsa ?. Membawa anak didik ke museum adalah yang menjadi jawaban yang paling tepat, untuk itu sebagai Kamus di sini saya menyampaikan mewakili dari Kabalakmusmonous Disjarahad Kolonel Inf Budi Mawardi Syam menyampaikan terimakasih dan mengapresiasi yang setinggi- tingginya kepada para guru MTsN 15 Ciamis Jabar pada hari Rabu tanggal 10 Januari 2024 yang telah mengajak 230 orang siswanya untuk mengunjungi museum Pusat TNI AD Dharma Wiratama Yogyakarta yang ada di jalan Jenderal Sudirman No. 75 Yogyakarta.
Sebab dengan mengunjungi museum Dharma Wiratama ini tentunya selain mendapatkan pendidikan dan pengalaman baru mengenai berbagai koleksi senjata yang digunakan pada masa perjuangan mengusir penjajah, peristiwa 8 Palagan, peristiwa kekejaman pemberontakan dan masih banyak lagi peristiwa yang dapat mengedukasi para pengunjung, namun paling utama adalah dengan mengunjungi museum tentunya akan dapat menumbuhkan semangat nasionalisme kepada anak- anak.
Menyikapi kondisi saat ini yang serba terbuka Kabalakmusmonpus Disjarahad Kolonel Budi Mawardi Syam selalu menekankan Kepada para Kepala Museum agar terus menyampaikan pesan moral kepada semua pengunjung untuk faham terhadap sejarah perjalanan bangsa sehingga tidak mudah untuk dibelokkan hanya untuk kepentingan suatu kelompok tertentu.
Setelah mendapat arahan dan dibagi dalam kelompok selanjutnya 230 orang siswa dari MTsN 15 Ciamis Jabar dengan mendapat pemanduan diizinkan memasuki Museum Dharma Wiratama untuk melihat berbagai koleksi yang dipamerkan secara utuh.
SD IT LUKMANUL HAKIM Bandung dan MI Cimerak, Tasikmalaya berkunjung ke Museum Jenderal Besar Sudirman*
Hari Selasa, 9 Januari 2024 SD IT Lukmanul Hakim kelas 6 dan MI Cimerak, Tasikmalaya Jabar mengunjungi Museum Jenderal Besar Sudirman dipimpin oleh Kepala Sekolah Wenty Supriyanti, S.Pd., jumlah 57 orang siswa dan 8 orang guru pendamping dan MI Cimerak jumlah 56 org siswa dan 5 orang guru pendamping.
Para siswa diterima oleh Myr Caj Heru & Srm Suyadi kemudian disampaikan ucapan terima kasih yang sebesar- besarnya atas kunjungan di Museum Jenderal Besar Sudirman ditengah kesibukan belajar semoga ada hikmah yang bisa diambil dari keteladanan Pangsar Jenderal Sudirman untk diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
Siswa siswi mendengarkan penuh antusias dan semangat sehingga terjadi komunikasi ibal balik bahkan banyak yang bertanya kepada pemandu tentang sejarah berdirinya museum dan perjuangan dari Pangsar Jenderal Sudirman.
Pemandu menyampaikan kata² mutiara yang ditinggalkan oleh Pangsar Jenderal Sudirman " *Robek-Robeklah Badanku Potong-Potonglah Jasadku ini, Tetapi Jiwaku Dilindungi Benteng Merah Putih, Akan Tetap Hidup, Tetap Menuntut Bela Siapapun Lawan Yang Aku Hadapi* Semangat inilah yang membuat para pejuang kita semakin berkobar-kobar dan pantang menyerah meskipun nyawa yang menjadi taruhannya.
Semangat yang membakar tersebut tentunya harus selalu didengungkan dan untuk diketahui kepada para generasi muda agar mereka faham bagaimana sakitnya perjuangan para pahlawan, dengan demikian para generasi penerus bangsa tidak mudah melupakan betapa besarnya jasa para pahlawan serta jiwa para pemuda tidak mudah di belokan oleh kepentingan sekelompok orang atau golongan, sikap inilah yang harus ditanamkan sebagaimana yang sering menjadi arahan dari Kepala Badan Pelaksana Museum dan Monumen Pusat TNI AD Kolonel Inf Budi Mawardi Syam.
Menindaklanjuti dari arahan Kabalakmusmonpus TNI AD tersebut beberapa pesan yang moral yang disampaikan kepada pengunjung adalah :
1. Jas Merah jangan pernah tinggalkan sejarah.
2. Dengan belajar sejarah hidup akan semakin terarah.
3. Belajar dari kesalahan masa lalu agar tidak terjadi dimasa yang akan datang.
Outing Class Madrasah Aliyah Baitul Hikmah Haurkuning Salopa Kunjungi Museum Dharma Wiratama Yogyakarta
* *
Ratusan siswa Madrasah Aliyah Baitul Hikmah Haurkuning Salopa Tasikmalaya Jawa Barat pada tanggal 9 Januari 2024 melaksanakan outing class dengan mengunjungi Museum Pusat TNI AD Dharma Wiratama yang berada di jalan Jenderal Sudirman No. 75 Yogyakarta.
Para guru dari Madrasah Aliyah Baitul Hikmah Haurkuning dari jauh hari nampaknya telah mengagendakan kegiatan outing class ke tempat wisata yang yang dapat mengedukasi kepada para siswa dan siswinya. Dengan mengajak para siswa dan siswinya dengan mengunjungi museum adalah merupakan pilihan yang tepat , karena selain sebagai tempat rekreasi, dengan mengunjungi museum tentunya para siswa dan siswi akan mendapatkan cerita maupun pengalaman baru yang dapat mengedukasi mengenai kepemimpinan para pahlawan pendiri bangsa yang telah rela mengorbankan jiwa dan raganya untuk bangsa dan negara.
Dengan didampingi para guru 379 org siswa/ siswi dari Madrasah Aliyah Baitul Hikmah Haurkuning setibanya di Museum Dharma Wiratama pada pukul 08.00 WIB langsung diarahkan memasuki aula untuk mendapatkan pengarahan dari Kepala Museum Dharma Wiratama Kapten Caj (K) Yanti Murdiani.
Setelah mendapatkan arahan dari Kepala Museum selanjutnya para siswa dan siswi dengan didampingi para pemandu yang telah disiapkan para siswa diizinkan memasuki museum sesuai dengan kelompoknya masing-masing.
Antusias para siswa Madrasah Aliyah Baitul Hikmah Haurkuning Salopa dari Jawa Barat tersebut sangat tinggi hal tersebut terlihat adanya berbagai pertanyaan para siswa maupun siswi kepada para pemandu untuk mendalami lebih jauh tentang sejarah terjadinya 8 Palagan yang di pamerkan di Museum Dharma Wiratama termasuk adanya Lobang Jepang yang berada di belakang museum.
Kegiatan outing class dengan mengunjungi tempat bersejarah seperti ke Museum Dharma Wiratama sangat banyak manfaatnya dan mengedukasi kepada para siswa, karena dengan mengunjungi museum tentunya apa yang belum dipahami terhadap apa yang disampaikan guru dibangku sekolahan tentunya akan lebih memperjelas setelah para siswa mendatangi museum.
Sebagaimana yang sering menjadi arahan dan penekanan dari Kepala Badan Pelaksana Museum dan Monumen Pusat TNI AD Kolonel Inf Budi Mawardi Syam agar seluruh warga masyarakat tanpa terkecuali untuk dapat mengetahui dan memahami bagaimana perjuangan para pahlawan agar generasi penerus bangsa tidak mudah melupakan jasa para pahlawan dan tidak mudah dibelokan oleh kepentingan sekelompok orang atau golongan.
Setelah selesai melaksanakan kunjungan Kepala Museum Dharma Wiratama Kapten Caj (K) Yanti Murdiani menyampaikan terimakasih kepada pihak sekolah Madrasah Aliyah Baitul Hikmah Haurkuning Salopa yang telah mengajak para siswanya untuk mengunjungi Museum Dharma Wiratama, serta berharap agar para siswa dapat menceritakan pengalamannya tersebut kepada teman-temannya yang dapat mengunjungi Museum Dharma Wiratama.
Kadisjarahad Brigjen TNI Arif Cahyono, SE kunjungi Monumen Pancasila Sakti di Kenthungan Yonif 403/WP
Hari Rabu, 3 Januari 2024 Kadisjarahad Brigjen TNI Arif Cahyono, SE., dalam kunjungan kerjanya ke Yogyakarta, beliau berkenan menyempatkan waktunya untuk mengunjungi Monumen Pancasila Sakti yang berada di Kentungan Yogyakarta dengan didampingi oleh Kabalakmusmonpus Kolonel Inf Budi Mawardi Syam, Kabagkolpameran Letkol Inf Tasdiq Prawoto, S.Ag., Myr Caj Heru Santoso dan dipandu oleh Pak Malis.
Sebelumnya Kadisjarahad telah melaksanakan kunjungan ke Museum Pusat TNI-AD Dharma Wiratama yang berada di Jln. Jenderal Sudirman No. 75 Yogyakarta dan mendapatkan informasi tentang gugurnya Pahlawan Revolusi yaitu Danrem 072/ Pamungkas Brigadir Jenderal TNI Anm Katamso dan Kasrem Kolonel Anm Sugiyono yang sangat keji dan kejam diluar batas-batas kemanusiaan.
Informasi dari penjelasan PNS Supartiyono yang mendampingi Kadisjarahad pada saat melaksanakan kunjungan ke Museum Dharma Wiratama tersebut tentunya belum cukup, sehingga Kadisjarahad berkenan masih ingin melihat dan mencari informasi lebih dalam di mana dan tempat ditemukan jenazah kedua Pahlawan Revolusi korban kekejaman oleh oknum TNI -AD Yon L pada waktu itu yang sudah terpengaruh oleh ideologi komunis, sehingga begitu tega melakukan insubordinasi dengan membunuh atasannya sendiri secara keji. Dalam menghadapi dunia saat ini yang begitu cepat perkembangannya terutama dalam bidang teknologi, tentunya kita semua harus selalu lebih waspada terhadap kebenaran dari sebuah informasi agar kita tidak salah dan terjerumus dalam informasi yang dapat menyesatkan.
Belajar dari peristiwa tersebut sangat jelas bahwa Ideologi komunis merupakan bahaya laten yang sangat berbahaya dan harus terus diwaspadai untuk kita semua agar kejadian tersebut tidak akan pernah terjadi lagi di muka bumi NKRI yang kita cintai.
Inilah pentingnya belajar sejarah agar hidup semakin terarah, dan peristiwa tersebut tentunya harus diteladani oleh para generasi penerus bangsa dalam menentukan masa depan bangsa yang lebih baik.
Setelah melaksanakan kunjungan, Kadisjarahad Brigjen TNI Arif Cahyono, S.E berpesan kepada kita semua untuk menghormati dan meneladani akan jasa dan pengorbanan Brigadir Jenderal Anm Katamso dan Kolonel Anm Sugiono yang telah rela mengorbankan jiwa dan raganya sebagai kusuma bangsa dalam mempertahankan Pancasila sebagai ideologi Bangsa Indonesia.
Kunjungan Kerja Kadisjarahad Brigjen TNI Arif Cahyono, SE Di Museum Jenderal Besar Sudirman
Hari Selasa, 2 Januari 2024 Kadisjarahad Brigjen TNI Arif Cahyono, SE., kunjungan kerja ke Museum Jenderal Besar Sudirman didampingi oleh Kabalakmusmonpus Kolonel Inf Budi Mawardi Syam, Kabagkolpameran Letkol Inf Tasdiq Prawoto, S.Ag., dan dipandu oleh Myr Caj Heru Santoso.
Beliau sangat terkesan dengan perjuangan Pangsar Jenderal Sudirman yang sangat luar biasa berlatar belakang seorang pendidik/guru kemudian masuk militer dan sangat ahli di bidang taktik tempur yang mampu mengalahkan Sekutu dalam pertempuran Palagan Ambarawa serta mengalahkan Belanda dengan taktik Perang Gerilya meskipun beliau dalam kondisi sakit paru-paru.
Kalau dianalogikan sekarang Jenderal Sudirman tidak mungkin menang melawan Belanda, karena dari segi persenjataan kalah jauh dengan persenjataan yang dimiliki oleh Belanda yang telah memiliki persenjataan yang sangat modern, dari kemampuan prajuritnya pasukan Belanda lebih terlatih, kemudian dari sarana prasarana tempur Belanda lebih lengkap, akan tetapi fakta sejarah membuktikan Jenderal Sudirman mampu mengalahkan Belanda dengan cara Perang Gerilya selama 7 bulan lamanya.
Kemenangan Jenderal Sudirman tidak lain adalah karena beliau dalam berjuang dengan niat yang suci, kemudian beliau juga mengamalkan falsafah hidup 5 setia yaitu:
1. Setia Akidhah yaitu setia kepada Tuhan Yang Maha Esa.
2. Setia Ibadah yaitu kita harus menjalankan semua perintah Nya dan meninggalkan semua larangan Nya.
3. Setia Ilmu hendaknya ilmu itu digunakan hanya untuk kebaikan dan kebenaran.
4. Setia Berkorban yaitu kita hidup itu bertujuan bukan untuk mendapatkan sesuatu melainkan bagaimana caranya bermanfaat untuk orang banyak.
5. Setia Perjuangan yaitu kita selagi masih hidup ini masih laku berjuang untk mewujudkan cita-cita pendiri bangsa ini yaitu menciptakan masyarakat adil dan makmur, makmur diatas keadilan.
Kemudian Kadisjarahad Brigjen TNI Arif Cahyono, SE menyampaikan pesan kepada kita semua agar dapat meneladani nilai² luhur yang ditinggalkan oleh Pangsar Jenderal Sudirman dan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
Kadisjarahad Brigjen TNI Arif Cahyono, S.E. "Tanamkan Kepada Generasi Muda Untuk Mencintai Museum"
Kadisjarahad Brigjen TNI Arif Cahyono ,S.E pada tanggal 2 Januari 2024 dan Ketua Persit KCK Ranting 6 Disjarahad Cabang III PG Mabesad Ny Ira Arif Cahyono melaksanakan kunjungan kerja ke Museum Pusat TNI AD Dharma Wiratama yang berada di Jln. Jenderal Soedirman No. 75 Yogyakarta.
Dalam kunjungannya Kadisjarahad Brigjen TNI Arif Cahyono, S.E didampingi Kabalak Musmonpus Kolonel Inf Budi Mawardi Syam berkenan melihat berbagai barang koleksi yang berada di Museum Pusat TNI AD Dharma Wiratama dari PNS Supartiyono.
PNS Supartiyono yang berperan sebagai pemandu menyampaikan kepada Kadisjarahad tentang peran gedung bangunan tahun 1904 yang sekarang sebagai Museum Pusat TNI AD Dharma Wiratama adalah merupakan gedung yang pernah menjadi saksi peristiwa pemilihan Pimpinan Tertinggi TKR, Jenderal Besar Sudirman saat itu yang terpilih, Sebagai tempat Letjen Urip Sumoharjo dalam meletakkan dasar organisasi Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (saat ini dikenal dengan TNI) dan sebagai pusat perkantoran Makorem 072/Pamungkas, serta pernah menjadi saksi peristiwa penghianatan G 30/S/PKI. Akhirnya gedung yang terletak di Jl. Jenderal Sudirman No. 47 tersebut karena melihat latar belakangnya yang pernah menjadi Markas Tertinggi TKR oleh Kasad Jenderal Poniman dan dikeluarkannya surat perintah Nomor: Sprin/823/U/1980 tanggal 27 Mei 1980 gedung bekas Makorem 072/Pamungkas tersebut diserahkan pengelolaannya kepada Dinas Sejarah Angkatan Darat (Disjarahad) dan dijadikan sebagai museum Pusat TNI AD Dharma Wiratama sampai sekarang.
Selanjutnya dalam arahannya Kadisjarahad menceritakan tentang bagaimana negara Vietnam yang begitu menjaga perjalananan sejarah bangsanya terutama dalam perang melawan Amerika yang dikemas dalam museumnya, hal tersebut dilakukan adalah agar museum di negara Vietnam tersebut dapat berperan dalam membangkitkan dan membakar semangat juang para pemudanya.
Untuk itu beliau meminta agar semua anggota yang berdinas di museum harus profesional, harus banyak belajar untuk menguasai materi dan mempunyai kreatifitas dalam memajukan museum sehingga dengan demikian museum yang kita miliki dapat berperan dalam pembangunan karakter anak bangsa dalam membangkitkan nilai-nilai kejuangan bangsa Indonesia. Bangkitkan semangat anak muda untuk dapat mencintai para pahlawan bangsa dengan cara bagaimana generasi muda dapat mencintai museum.
Diakhir sambutannya Kadisjarahad Brigjen TNI Arif Cahyono, S.E yang berkenan melepas PNS Sutinah S.E anggota yang memasuki masa pensiun meminta kepada Persit walaupun mempunyai hak pilih di tahun politik ini agar bersikap netral dan pilihlah sesuai hati nurani masing-masing, serta jangan ada memanfaatkan museum sebagi kegiatan politik dari manapun, jaga netralitas TNI dengan mempedomani petunjuk Pimpinan Angkatan Darat" tegas Kadisjarahad.
SMP Negeri 5 Ciamis Jawa Barat pada hari Kamis 20 Desember 2023 melaksanakan kegiatan
Outing class SMP Negeri 5 Ciamis Jawa Barat ke Yogyakarta. Sebuah kegiatan yang melibatkan aktivitas para siswa dan menyenangkan dan dilaksanakan di luar kelas tersebut adalah bertujuan untuk memberikan pengalaman belajar kepada para siswa dengan berbagai wawasan dan pengalaman baru.
Pihak sekolah dari SMP Negeri 5 Ciamis dengan sengaja jauh hari telah mengagendakan salah satu kegiatan outing class ke Yogyakarta adalah untuk mengunjungi Museum Pusat TNI AD Dharma Wiratama Jalan Jenderal Soedirman No. 75 Yogyakarta. Kegiatan berkunjung ke Museum tersebut adalah untuk melepas penat dan menghilangkan kejenuhan setelah para siswa melewati masa pelaksanaan Asesmen Sumatif Akhir Semester Tahun 2023
Kegiatan outing class SMP Negeri 5 Ciamis ke Museum Pusat TNI AD Dharma Wiratama tersebut melibatkan 297 Siswa dan para guru pendamping yang bertanggung jawab selama kegiatan outing class berlangsung. Rombongan setelah diterima Kepala Museum Dharma Wiratama para siswa diizinkan untuk museum dengan mendapat pemanduan. Dalam sambutannya kepala Museum Kapten (K) Yanti selain berterima kasih kepada pihak sekolah SMP Negeri 5 Ciamis juga berharap kepada para siswa agar dengan mengunjungi tempat bersejarah seperti ke Museum Dharma Wiratama adalah bertujuan untuk menanamkan nilai-nilai kejuangan kepada para siswa agar kiranya dapat meneladani semangat juang yang dimiliki para pahlawan bangsa yang telah rela mengorbankan jiwa dan raganya untuk NKRI.
Kegiatan outing class tersebut adalah untuk memberikan kesempatan kepada siswa SMP Negeri 5 Ciamis Jawa Barat untuk dapat menjalin hubungan yang lebih erat antar sesama siswa dan guru, serta memperkuat ikatan antara sekolah dan alam. Selain itu, kegiatan ini juga mendorong siswa untuk mengembangkan rasa kebersamaan, kepercayaan diri, dan tanggung jawab.
Untuk itu harapan dari para guru pendamping kepada para siswa agar dapat 8belajar melalui pengalaman langsung, mengapresiasi keindahan alam, serta belajar menghargai dan menjaga lingkungan sekitar. Kami berharap kegiatan ini dapat memberikan kesan dan pengalaman yang tak terlupakan bagi siswa dalam perjalanan mereka dalam dunia pendidikan, "pungkasnya.