Museum Dan Monumen Pusat Disjarahad







Bunker Peninggalan Jepang Museum Dharma Wiratama Menjadi Daya Tarik Siswa SDN Piyaman III Wonosari Gunung Kidul



Bangunan tua tahun 1904 di Jalan  Jenderal Sudirman No. 75 Yogyakarta merupakan bangunan peninggalan pemerintahan Belanda dan pernah dijadikan sebagai Markas TKR, Markas Korem 072/Pamungkas dan menjadi saksi bisu kebiadaban G.30 S/PKI yang menculik Kolonel Inf Katamso dan Kasrem Letkol inf Soegijono yang dibunuh di daerah Kentungan. Kisah ini harus diketahui oleh kita semua dan harus disampaikan kepada anak bangsa yang cinta akan NKRI kata Kabalakmusmonpus Disjarahad Kolonel Inf Budi Mawardi Syam, M.Han dalam arahannya kepada para Siswa yang sedang melaksanakan PKL dari SMK Negeri 7 Yogyakarta dan SMK Negeri 1 Sewon Bantul.


Dengan banyaknya kisah tersebut untuk diketahui maka pada hari Selasa tanggal 13 Februari 2024 para guru dari SDN III Piyaman Wonosari Gunung Kidul Yogyakarta membawa 75 siswanya dalam kegiatan Wajib Kunjung Museum dan Museum Dharma Wiratama menjadi pilihannya dengan harapan anak didiknya mendapatkan banyak cerita akan kisah bakti TNI AD, kata salah satu guru pendamping, pungkasnya.


Museum Dharma Wiratama memang merupakan museum TNI AD yang mendokumentasikan kiprah dan bakti TNI AD kepada bangsa dan negara lengkap dengan berbagai koleksinya, seperti kendaraan tempur lapis baja, persenjataan tingkat Regu,  ratusan senjata api dengan berbagai jenisnya, perlengkapan perorangan dan masih banyak lagi.


Bungker Jepang atau Lobang Jepang yang berada di belakang Museum Dharma Wiratama nampaknya menjadi daya tarik tersendiri bagi anak-anak SDN III Piyaman Wonosari Gunung Kidul dalam kunjungannya, mereka dengan penuh penasaran ingin mengetahui apa yang ada di dalam Bunker tersebut, dengan mendapat pemanduan dari Serma Suci dan Siswa PKL mereka secara bergantian dengan antusiasnya memasuki Bunker peninggalan Jepang tersebut.
Share:

SDN Murten Sleman Ramaikan Museum Dharma Wiratama

Dalam rangka menumbuhkan kecintaan kepada tanah air dan kepada para pahlawan serta dalam rangka pendalaman pengetahuan tentang sejarah perjalanan bangsa di usia dini para guru dari SD Negeri Murten Sleman Yogyakarta mengajak para siswanya melakukan kunjungan WKM (Wajib Kunjung Museum) ke Museum Dharma Wiratama Yogyakarta.
Rombongan siswa dari SDN Murten sebanyak 55 orang tersebut setelah diterima Serma Eko di aula museum selanjutnya di bagi dalam kelompoknya untuk memasuki museum.
Kegiatan tersebut dimaksudkan oleh para guru bukan sebagai ajang rekreasi semata, namun sebagai sarana edukasi pendidikan dan menambah wawasan baru tentang sejarah bagi para putra dan putrinya yang nantinya akan menggantikan estafet kepemimpinan untuk bangsa dan negara di masa yang akan datang. Selain itu para siswa juga yang nantinya sebagai penerus generasi dalam kepemimpinan agar tidak memandang dengan sebelah mata terhadap keberadaan museum.
Mengulas sebagai mana yang disampaikan Kabalakmusmonpus Disjarahad Kolonel Inf Budi Mawardi Syam, M. Han dalam arahannya kepada para Kepala Museum jajaran Balakmusmonpus Disjarahad para pemandu Museum Dharma Wiratama pada saat itu menyampaikan bahwa dengan mendatangi dan belajar dari museum akan semakin membuka cakrawala kebangsaan kepada kita semua, sebab museum bukan hanya menyajikan cerita kosong namun menyajikan kepada para pengunjung dengan kisah cerita yang berdasarkan pada fakta sejarah, disinilah pentingnya kepada kita semua untuk melestarikan budaya, lebih peduli dan mencintai museum.

Diakhir kunjungannya setelah para siswa makan siang dan sholat dhuhur di aula yang tersedia dibelakang Museum selanjutnya melaksanakan foto bersama di depan Museum Dharma Wiratama bersama para guru pendamping.
Share:

SMA Negeri 84 Jakarta Berkunjung ke Museum Jenderal' Besar DR. AH. Nasution

**
Rabu tanggal 7 Februari 2024 Sekolah SMA Negeri 84 Jakarta mengunjungi Museum Jenderal Besar DR AH Nasution di Jln. Teuku Umar No. 40 Menteng, Jakarta Pusat 
Pihak Guru SMA Negeri 84 Jakarta Dra. Hj. Tuti Alibata, M.Pd menyampaikan bahwa kunjungan tersebut dimaksudkan untuk mengenalkan kepada siswa dan siswi SMA Negeri 84 Jakarta tentang sejarah kelam yang pernah dialami bangsa Indonesia. G30S.PKI atau gerakan 30 September yang dilancarkan oleh Partai Komunis Indonesia (PKI) menjadi salah satu sejarah pahit bagi pemerintah Indonesia pada waktu itu.
Dalam arahannya Kapten Czi Sunardi selaku Kepala Museum menceritakan tentang niat busuknya PKI dalam G30S. PKI yaitu:
- Untuk menggulingkan pemerintahan era Soekarno dan mengganti negara Indonesia menjadi negara komunis.
- Menyingkirkan TNI Angkatan Darat dan merebut kekuasaan pemerintahan.
- Menjadikan ideologi komunis dalam membentuk sistem pemerintahan yang digunakan sebagai alat untuk mewujudkan masyarakat komunis.
- Mengganti ideologi Pancasila menjadi ideologi komunis.

Untuk itu kita semua ngerti dan faham tentang sejarah dan mau belajar sejarah serta berusaha mencari dari sumber yang bisa dipercaya, dengan demikian sebagai anak bangsa kita akan bisa tampil paling depan untuk menghadang kepada siapa saja atau sekelompok orang yang demi kepentingannya mereka berani memutar balikkan fakta sejarah, ini tidak boleh terjadi.

Setelah selesai melaksanakan kunjungan kepada Kepala Sekolah SMA Negeri 84 Jakarta Kapten Inf Sunardi menyampaikan pesan dari Kabalakmusmonpus Disjarahad Kolonel Inf Budi Mawardi Syam agar kunjungan ke Museum Nasution ini dapat dilakukan kepada sekolah lainnya agar meraka melihat fakta sejarah, jangan sampai hanya mendapat informasi sepihak atau melalui media mereka sudah berani membalikkan fakta sejarah." tegasnya.
Share:

MTs Al Mubarok Kota Tangerang Berkunjung ke Museum & Monumen PETA

Madrasah Tsanawiyah Kota Tangerang  pada hari Rabu tanggal 7 Pebruari 2024 melaksanakan kunjungan ke Museum dan Monumen PETA yang berada di Bogor.
Bapak Mukafi, S.Ld selaku kepala sekolah MTs Al Mubarok menyampaikan bahwa kunjungannya ke Musmon PETA sudah jauh hari diagendakan yaitu sebagai kegiatan refreshing serta untuk menambah wawasan baru dalam upaya menanamkan nilai- nilai luhur para pahlawan kusuma bangsa kepada para siswanya.
Rombongan tiba di Museum PETA Pkl.09.00 WIB dan diterima oleh Kamusmon PETA Bogor Kapten Caj Dina Hamdani Nugraha. Setelah mendapatkan arahan rombongan siswa yang berjumlah 187 orang tersebut selanjutnya di bagi menjadi dua kelompok untuk memasuki museum.

Setelah memasuki Museum dari lorong ke lorong para siswa semakin antusias ketika mendapat penjelasan dari pemandu tentang perjuangan pasukan suka rela bentukan Jepang (PETA) tersebut yang sengaja disiapkan Jepang untuk menghadapi Sekutu.

Untuk itu peran PETA dalam sejarah militer Indonesia tidak bisa dipandang sebelah mata. Keberadaan mereka menjadi saksi penting dari perjuangan bangsa Indonesia dalam merebut kemerdekaan. Pembentukan dan keberadaan PETA telah memberikan dorongan dan inspirasi bagi perkembangan militer Indonesia setelah kemerdekaan. Nilai-nilai kepahlawanan dan semangat nasionalisme yang dijunjung tinggi oleh PETA terus ditanamkan dalam tradisi dan budaya TNI hingga saat ini.
Semangat inilah yang harus dipupuk kembangkan kepada para generasi muda dalam upaya menanamkan semangat akan cinta tanah air. Mengajak para siswanya ke museum tentunya merupakan jawaban yang tepat yang diambil oleh suatu sekolahan di manapun sebagai langkah menghidupkan semangat kebangsaan sebagai mana yang disampaikan Kabalakmusmonpus Disjarahad Kolonel Inf Budi Mawardi Syam dalam arahannya beberapa hari yang lalu ketika mengumpulkan para Kepala Museum jajaran Balakmusmonpus Disjarahad.

Sebelum meninggalkan lokasi Musmon PETA Kepala Sekolah MTS Al Mubarok Kota Tangerang  bapak Mukafi, S.Pd menyampaikan terimakasih kepada  Musmon PETA yang telah memfasilitasi dan memberikan arahan kepada para siswanya.
Share:

*Workshop Nasional PMKRI Sanctus Thomas Aquinas Kunjungi Museum Dharma Wiratama*



Pada Kamis 1 Febuari 2024 Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI) mengunjungi Museum Dharma Wiratama Yogyakarta dalam rangka Workshop Nasional dengan tema workshop PMKRI Menuju Indonesia Emas 2045.


Menuju Indonesia Emas harus menjadi komitmen bersama agar dalam satu abad kemerdekaan Indonesia sebagaimana visi abadinya yang tertuang dalam UUD 1945 dapat terealisasi yaitu menjadi bangsa yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan Makmur. Harapan itu dapat terealisasi bilamana seluruh lapisan masyarakat turut berperan aktif memberikan kontribusi untuk mensukseskan.


Kabalakmusmonpus Disjarahad Kolonel Budi Mawardi Syam  dalam arahannya yang disampaikan oleh Kepala Museum menyampaikan bahwa sikap optimisme merupakan modal dasar yang harus dimiliki bangsa Indonesia dalam menuju Indonesia Emas, dan ini bisa dibentuk jika anak bangsa mengeri, faham dan mau belajar tentang sejarah perjalanan bangsa.   Dengan belajar sejarah tentu kita akan menghargai jasa para pahlawan terhadap apa yang sudah diperbuat oleh para pendahulu negeri ini dan jika anak bangsa mengeri dan sejarah tentu  tidak akan mengulangi dalam kesalahan yang sama dalam mengelola negara NKRI yang kita cintai.


Generasi produktif  harus mempunyai kualitas SDM yang prima, berkarakter. Hal ini tidak bisa terlepas bagaimana pada saat ini untuk menanamkan semangat kebangsaan dan nasionalisme mereka terhadap bangsa dan negara dan ini menjadi pekerjaan rumah kita terutama saya disini yang mengelola Museum Dharma Wiratama," pungkasnya.

Diakhir sambutannya sebelum rombongan  diijinkan memasuki museum, Kepala Museum Dharma Wiratama Kapten (K) Caj Yanti  menyampaikan ucapan terima kasih kepada PMKRI yang telah menjadikan salah satu museum jajaran Balakmusmonpus Disjarahad sebagai tempat yang dikunjungi dalam rangka Workshop Nasional.
Share:

* Tentara Cilik TK Kartika III-34 Yogyakarta Mengunjungi Museum Dharma Wiratama*



Dalam mendukung program pemerintah dalam membangun karakter anak usia dengan didampingi guru dan orang tuanya TK Kartika III-34 Yogyakarta berkunjung ke Museum TNI AD Dharma Wiratama yang berada di Jalan Jenderal Sudirman No. 75 Yogyakarta dalam  dalam rangka "outing class" atau kegiatan belajar mengajar yang diadakan di luar kelas.


Sebelumnya sejumlah anak  TK Kartika III-34 Yogyakarta tersebut dibariskan oleh gurunya untuk menunjukkan kebolehannya dalam sebuah tarian di halaman Museum Dharma Wiratama kemudian diserahkan kepada para pemandu museum untuk melihat berbagai koleksi yang dipamerkan.


Semangat anak-anak dalam bernyanyi dan keberanian untuk tampil yang diperlihatkan hari ini sudah mencerminkan salah satu bentuk aset dirinya dan ini harus disupport oleh guru maupun orang tuanya.


Kepala Museum Dharma Wiratama Kapten (K) Caj Yanti dalam penerimaannya menyampaikan ucapan terima kasih atas kunjungannya baik kepada para guru dan orang tua yang mendampinginya.

Dalam arahannya Serma (K) Suci menyampaikan bahwa dengan berkunjung ke museum anak-anak tentunya akan dapat wawasan baru, tempat  bermain yang berbeda dan sekaligus  merupakan pembelajaran yang tepat di luar kelas untuk anak dalam menanamkan kecintaan kepada para tokoh pendiri bangsa serta mereka mereka akan  terbiasa untuk merasakan dan melihat perjalanan bangsa Indonesia yang harus diperjuangan dengan berbagai pengorbanan oleh para pahlawan dalam merebut dan mempertahankan kemerdekaannya. Motivasi inilah yang penting untuk ditanamkan agar semangat nasionalisme mereka telah tertancap di jiwanya pada usia dini. Kepada para guru dan orang tua yang mendampinginya Serma (K) Suci mengulas apa yang menjadi arahan Kabalakmusmonpus Disjarahad Kolonel Inf Budi Mawardi Syam bahwa " anak-anak adalah merupakan aset masa depan bangsa, nantinya mereka yang  menentukan dan meneruskan  bangsa Indonesia kemana arah dan tujuannya, nilah yang dipersiapkan oleh kita semua agar arah dan tujuan masa depan bangsa  dapat tercapai sebagai mana harapan bangsa dan negara," pungkasnya.

Setelah dibagi kelompok anak-anak dengan mendapat bimbingan para pemandu dan orang tuanya diperbolehkan memasuki museum. Antusias anak-anak dalam mengikuti kegiatan belajar di luar kelas di Museum Dharma Wiratama sangat nampak sekali, terlihat dengan riang gembiranya  sejak kedatangan mereka  sampai selesai melihat pameran koleksi Museum Dharma Wiratama.
Share:

*SMP & SMK Terpadu Al Hasan Ciamis Jabar Mendapatkan Pesan Moral Dalam Kunjungannya Ke Museum Jenderal Besar Sudirman*



Rabu tanggal 1 Februari 2024 siswa siswi SMP & SMK Terpadu Al Hasan Ciamis Jabar berkunjung ke Museum Jenderal Besar Sudirman di Jln. Bintaran Wetan No. 3 Pakualaman Yogyakarta.


Kunjungan siswa/siswi SMP & SMK Terpadu Al Hasan Ciamis sebanyak 102 siswa dan 15 guru pendamping dalam rangka study tour Museum Jenderal Besar Sudirman dalam rangka refreshing sambil belajar di luar kelas tentang sejarah perjuangan Pangsar Jenderal Sudirman dengan harapan para para guru terhadap siswa dan siswinya agar menjadi generasi muda yang militan memiliki jiwa Nasionalme dan Patriotisme yang tangguh sebagai calon pemimpin bangsa di masa yang akan datang sebagai mana sosok Pangsar Jenderal Sudirman.


Kunjungan diterima oleh Pjs Kepala Museum Jenderal Besar Sudirman Mayor Caj Heru Santoso. Mayor Caj Heru, beliau menyampaikan ucapan terima kasih kepada pihak sekolah yang telah mengagendakan berkunjung ke Museum Jenderal Besar Sudirman. Semoga kunjungan tersebut ada hikmah nilai-nilai luhur dari Jenderal Besar Sudirman yang dapat diambil untuk diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.


Kabalakmusmonpus Kolonel Inf Budi Mawardi Syam dalam arahannya yang disampaikan kepada Kepala Museum agar terus menyampaikan kepada para pengunjung tentang sosok Jenderal Besar Sudirman adalah seorang pemimpin yang pantas untuk diteladani bagi generasi muda termasuk siswa siswi SMP & SMK Terpadu Al Hasan Ciamis. Jenderal Besar Sudirman memiliki kepribadian yang sangat bersahaja, bersih, jujur, amanah dan rela berkorban apa saja untuk kepentingan Bangsa dan Negara di atas kepentingan pribadi dan golongan. 


Setelah mendapatkan arahan para siswa siswi SMP & SMK Terpadu Al Hasan Ciamis diijinkan memasuki Museum Jenderal Besar Sudirman dengan diarahkan oleh pemandu.

Kegiatan berjalan tertib, lancar dan aman.
Share:

KASAD Jenderal TNI Maruli Simanjuntak, M. Sc Kunjungi Museum Jenderal Besar DR. A.H. Nasution



Museum  merupakan salah satu tempat  destinasi wisata yang menjadi pilihan bagi masyarakat untuk menghabiskan waktu liburnya, karena selain sebagai tempat rekreasi, museum  dapat mengedukasi kepada para pengunjung.


  Dengan persaingan yang semakin ketat dalam industri pariwisata  maka strategi dan promosi maupun pengelolaan dan penataan interior museum serta sarana penunjang lain tentunya harus dilakukan penataan yang dapat menarik minat orang untuk mengunjungi museum.

Kepedulian Kepala Staf Angkatan Darat Jenderal TNI Maruli  Simanjuntak, M.Sc terhadap  museum pada hari Selasa tanggal 31 Januari 2024  pukul 08.20 WIB  beliau berkenan mengunjungi Museum Jenderal Besar A.H Nasution yang berada di Menteng Jakarta Pusat. Turut hadir mendampingi Kadisjarahad Brigjen TNI Arif Cahyono, S.E, Brigjend TNi Yudha Medi, Ibu Ediyanti dan Ibu Evita cucunya Bapak Jenderal Besar DR. A.H  Nasution serta Dimas yang merupakan cicitnya.

Kunjungan Bapak KASAD tersebut adalah dalam rangka menata Museum Jenderal Besar D.R. A.H Nasution  agar dapat menjadi tempat favorit pilihan masyarakat dalam melepaskan penat. 

Beberapa koleksi maupun tempat yang menjadi perhatian bapak KASAD dalam penataan Museum Jenderal Besar DR. A.H Nasution adalah mengenai diorama Pierre Tendean,  diorama perjuangan Bapak Nasution, ruangan pertemuan dan transit  serta  ruangan luar yang akan dirapikan.

Selama kurang lebih satu setengah jam kunjungan bapak KASAD Jenderal TNI Maruli Simanjuntak, M.Sc di Museum Jenderal Besar DR A.H. Nasution berjalan lancar.
Share:

Dalami Materi Sejarah SMPN 1 Teluk Naga Kab Tangerang Kunjungi Museum & Monumen PETA



Kepala sekolah SMPN Teluk Naga Kab. Tangerang Bapak Triana, S.Pd., M.Pd bersama 356 siswa dan 21 guru  melaksanakan kegiatan pembelajaran materi sejarah di luar kelas di Museum dan Monumen PETA yang berada di Jln. Jenderal Sudirman No. 35 Bogor, Jawa Barat.


Rombongan setelah diterima dan mendapatkan arahan dari Kamusmon PETA Bogor Kapten Caj Dina Hamdani Nugraha diizinkan melihat koleksi yang dipamerkan di museum bersejarah yang penuh  dengan perjuangan para Tentara PETA dalam peranannya memperjuangkan kemerdekaan Indonesia dengan didampingi para pemandu yang telah disiapkan.



Berbagai pertanyaan muncul yang disampaikan para siswa kepada pemandu terutama tentang perjalanan  organisasi PETA yang dibentuk oleh Jepang pada waktu itu dan sekarang menjadi TNI sebagai kekuatan utama dalam menjaga kedaulatan NKRI.

Kegiatan outing class SMPN Teluk Naga Kab. Tangerang  ke Museum PETA merupakan pilihan yang tepat, karena selain sebagai kegiatan dalam rangka pendalaman materi sejarah dan refreshing kegiatan tersebut  sebagai langkah positif yang dilakukan para guru dalam menanamkan semangat nasionalisme dan nilai-nilai kejuangan, dari pada dari mengunjungi atau mengajak para siswanya ke tempat lain dan  bahkan dengan mengunjungi Museum PETA para siswa dapat merasakan betapa beratnya perjuangan Tentara PETA pada waktu dalam merebut kemerdekaan bersama rakyat dan rela mengorbankan segalanya.


Di akhir kunjungannya Kamusmon PETA menyampaikan salam dan terimakasih dari Kabalakmusmonpus Disjarahad Kolonel Inf Budi Mawardi Syam atas kunjungannya dalam rangka outing class ke Musmon PETA, dengan harapan kegiatan seperti ini dapat dilakukan oleh sekolah lain yang belum sempat mengajak para siswanya untuk mengunjungi museum.
Share:

*SMPN 9 Sukabumi Jawa Barat Mendapat Pesan Moral Dalam Kunjungan di Museum Jenderal Besar Sudirman*



Hari Rabu, tanggal 24 Januari 2024 Siswa SMPN 9 Sukabumi Jawa Barat berkunjung ke Museum Jenderal Besar Sudirman di Jln. Bintaran Wetan No.3 Pakualaman Yogyakarta. 


Rombongan Siswa SMPN 9 Sukabumi sebanyak 128 siswa tiba di Museum Jenderal Besar Sudirman Pkl 11.15 WIB dipimpin oleh Kepala Sekolah Ibu Nurhayati, S.Pd. dalam rangka  menumbuhkan semangat Nasionalisme dan Patriotisme bagi para siswanya.


Mayor Caj Heru Santoso mengucapkan terima kasih kepada pihak sekolah SMPN 9 Sukabumi  yang telah mengagendakan kunjungan di Museum Jenderal Besar Sudirman. Dalam arahannya kepada para siswa Mayor Caj Heru Santoso berharap agar   agenda kunjungan ke museum tersebut selain untuk mengenang  akan jasa Jenderal Besar Sudirman  juga berharap anak-anak dapat meneladani sosok Jenderal Besar Sudirman dan keluarganya dalam  kehidupan sehari-hari.


Rombongan siswa selanjutnya dipandu Serma Joko Kiswanto dan lainnya untuk melihat koleksi Museum Jenderal Besar Sudirman secara lebih dekat dan lengkap.


Beberapa arahan Kabalakmusmonpus Disjarahad Kolonel Inf Budi Mawardi Syam kepada Kepala Museum Jenderal Besar Sudirman agar menyampaikan pesan moral dan nilai-nilai luhur kepada para pengunjung Museum Jenderal Besar Sudirman yaitu:

1. Perjuangan Jenderal Sudirman yang diniati dengan niat yang suci ( hati yang tulus ikhlas tanpa pamrih ).
2. Rela berkorban dan semangat pantang menyerah Jenderal Sudirman memimpin perang gerilya dalam kondisi sakit.
3. Selalu mengutamakan kepentingan Negara dan Masyarakat di atas kepentingan pribadi dan golongan. 
Share:

Total Tayangan Halaman

FANPAGE