Museum jenderal Ahmad Yani memotifasi anak SD Bendungan Hilir 01 dgn menanam kan kepribadian, jiwa patriot serta semangat juang yang tinggi untuk mengenang sejarah perjuangan pahlawan revolusi
Sebagai pelajar generasi penerus bangsa yang cinta terhadap tanah air memiliki sikap dan kepribadian dalam menanamkan kepribadian yang patriot dengan semangat juang yang tinggi rela berkorban.
Upaya dalam menanamkan sikap nasionalisme tersebut pada hari Rabu tanggal 16 Oktober 2024, Guru dan murid SDN Bendungan Hilir 01 jumlah 102 Orang melaksanakan kegiatan kunjungan ke Museum jenderal A. Yani di jln lembang menteng jakpus dengan beberapa pendamping orang tua murid
Untuk menanamkan rasa jiwa patriotnya cinta terhadap tanah air dan bangsanya akan dapat tumbuh kepada siswa siswi SDN Bendungan Hilir 01 tidak mesti melalui pelajaran di sekolah saja, melainkan dapat dilakukan dengan tindakan-tindakan nyata, berkunjung ke Museum-museum Sejarah khususnya Museum jenderal A. Yani untuk menambah wawasan kebangsaan dan dapat mudah dicerna oleh anak-anak generasi penerus dalam mencerminkan cintanya terhadap tanah air. Dengan melaksanakan pembelajaran di luar pelajarannya. dengan berkunjung ke museum jenderal A. Yani merupakan langkah yang tepat karena dengan siswa berkunjung ke tempat yang bersejarah mereka akan dapat mencontoh dan tahu atas pengabdian dan perjuangan para pahlawan revolusi khususnya Jenderal A. Yani.
Demikian arahan Kabalakmusmonpus Disjarahad Kolonel Inf Budi Mawardi Syam, M. Han yang disampaikan oleh Kepala Museum jenderal A. Yani pada saat menyambut para guru pendamping dan siswa dari SDN Bendungan Hilir 01 Jakpus di museum jenderal A. Yani
Setelah arahan disampaikan siswa siswi dibagi sesuai kelompoknya untuk mendapat pemanduan dan pemutaran film G 30 s/PKi dan diizinkan untuk melihat- lihat berbagai koleksi yang berada di Museum jenderal A. Yani secara lengkap.
Belajar Merawat Dan Melestarikan Sejarah, SD Muhamadiyah Ngestiharjo Yogyakarta Datangi Museum Dharma Wiratama
Dalam rangka menanamkan semangat rela berkorban untuk kepentingan bangsa dan negara serta kecintaannya terhadap pejuang tanah air, para guru SD Muhamadiyah Ngestiharjo Yogyakarta melalui kegiatan Wajib Kunjung Museum (WKM) mereka mengajak 43 orang siswanya ke Museum TNI AD Dharma Wiratama yang berada di jalan Jenderal Sudirman No. 75 Yogyakarta.
Serma (K) Suci dalam arahannya menyampaikan tentang pentingnya belajar sejarah. Sejarah tidak boleh dilupakan, apalagi ditinggalkan. Presiden pertama Republik Indonesia Ir. Soekarno pernah menyampaikan tentang kata "jas merah", kata singkat dan sederhana tetapi mempunyai makna yang dalam bagi kelangsungan kehidupan berbangsa dan bernegara. Bangsa Indonesia merupakan bangsa yang besar, berdiri tegaknya bangsa Indonesia diraih dengan tetesan darah dan air mata oleh para pejuang," kata Serma (K) Suci ".
Setelah diterima di aula para siswa SD Muhamadiyah Ngestiharjo Yogyakarta secara berkelompok dengan didampingi para gurunya dan dipandu oleh para siswa SMKN 1 Sewon yang sedang melaksanakan Praktek Kerja Lapangan (PKL) mereka dikenalkan satu persatu tentang berbagai peninggalan sejarah yang berada di Museum TNI AD Dharma Wiratama dan tata cara dalam perawatannya agar benda koleksi yang tetap terjaga dan terawat. Nampak dengan muka riangnya setelah berbagai koleksi telah mereka lihat mereka memasuki Lobang Jepang yang tepat berada di belakang museum Dharma Wiratama dan mereka abadikan dengan foto bersama
Outing Class Edukasi Sejarah SDN Margajaya 1 Kota Bogor ke Museum & Monumen PETA Bogor
Guru Kesiswaan Ibu Nila Milenial, S.Pd bersama 125 orang siswa, 67 orang tua siswa dan 22 orang guru pendamping melaksanakan kegiatan pembelajaran Outing Class edukasi sejarah di Museum dan Monumen PETA yang berada di Jln. Jenderal Sudirman No. 35 Bogor, Jawa Barat.
Rombongan setelah diterima dan mendapatkan arahan dari Kapten Caj Dina Hamdani Nugraha kemudian diizinkan melihat koleksi yang dipamerkan di museum bersejarah yang penuh dengan perjuangan para Tentara PETA dalam peranannya memperjuangkan kemerdekaan Indonesia dengan didampingi para pemandu yang telah disiapkan.
Berbagai pertanyaan muncul yang disampaikan para siswa kepada pemandu terutama tentang perjalanan organisasi PETA yang dibentuk oleh Jepang pada waktu itu dan sekarang menjadi TNI sebagai kekuatan utama dalam menjaga kedaulatan NKRI.
Kegiatan outing class SDN Margajaya 1 kota Bogor ke Museum PETA merupakan pilihan yang tepat, karena selain sebagai kegiatan dalam rangka pendalaman materi sejarah dan refreshing kegiatan tersebut sebagai langkah positif yang dilakukan para guru dalam menanamkan semangat nasionalisme serta nilai-nilai kejuangan, dari pada mengunjungi atau mengajak para siswanya ke tempat lain, bahkan dengan mengunjungi Museum PETA para siswa dapat merasakan betapa beratnya perjuangan Tentara PETA pada waktu merebut kemerdekaan bersama rakyat dan rela mengorbankan segalanya.
Di akhir kunjungannya Kapten Caj Dina Hamdani menyampaikan salam dan terimakasih dari Kabalakmusmonpus Disjarahad Kolonel Inf Budi Mawardi Syam, M. Han. atas kunjungannya dalam rangka outing class ke Musmon PETA, dengan harapan kegiatan seperti ini dapat dilakukan oleh sekolah lain yang belum sempat mengajak para siswanya untuk mengunjungi museum Peta.
Anak anak sekolah Kelompok bermain dari TK Yaa Bunaya Yogyakarta melaksanakan kegiatan kunjungan di Museum Pusat TNI-AD Dharma Wiratama
Rombongan KB TK Yaa Bunaya dipimpin oleh ibu Nursalisah berjumlah 15 orang anak, terdiri dari siswa beserta pendamping.
Kegiatan ini dimaksudkan untuk mengenalkan kepada anak tentang senjata dan perlengkapan yang pernah dipakai oleh para pejuang dalam merebut kemerdekaan bangsa Indonesia . Kunjungan ini dilaksanakan guna membangkitkan rasa cinta tanah air kepada para anak. Walaupun mereka masuk kategori dini namun mereka memiliki semangat yang luar biasa untuk memiliki jiwa nasionalisme dan patriotisme.
Rombongan tiba di Museum Dharma Wiratama pkl.08.30 Wib dan diterima Kapten Caj (K) Yanti Murdiani sebagai Kepala Museum Dharma Wiratama.
"Dengan belajar dan berkunjung di museum ini saya berharap anak² bisa mengenal koleksi senjata yang bernilai sejarah sehingga bisa menumbuhkan rasa cinta terhadap bangsa dan negara ungkap Kapten Caj (K) Yanti dalam sambutannya.
Kapten Caj (K) Yanti mengapresiasi kunjungan ini dan berharap para siswa mendapat tambahan wawasan dan pengetahuan tentang sejarah perjuangan para pahlawan dalam merebut kemerdekaan.
Sebagaimana yg menjadi arahan dan penekanan Kepala Badan Pelaksana Museum dan Monumen Pusat TNI-AD (Kabalak Musmonpus) Kolonel Inf Budi Mawardi Syam, M. Han "Kalian harus bisa meneladani semangat para pejuang. Semangat yang tidak mengenal menyerah dan tidak putus asa"
Anak-anak selanjutnya dipandu Pelda Setyo dan dibantu siswa SMKN 1 Sewon Bantul yang sedang melaksanakan Praktek Kerja Lapangan (PKL), untuk melihat koleksi Museum Dharma Wiratama secara dekat. Anak-anak sangat antusias dan semangat mendengarkan penjelasan pemandu.
Pesan moral yang disampaikan pemandu adalah:
1. Museum Dharma Wiratama selain sebagai sarana inspirasi dan edukasi, museum juga berfungsi sebagai media rekreasi sehingga cocok dikunjungi oleh usia berapapun.
2. Museum Dharma Wiratama sudah menjadi bangunan Cagar Budaya sehingga keberadaannya harus dipertahankan dan dilestarikan.
3. Mencintai dan rajin berkunjung ke Museum Perjuangan bisa sebagai media membangkitkan rasa nasionalisme dan patriotisme.
4. Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai jasa para pahlawan.
Kunjungan KB TK Yaa Bunaya Yogyakarta di Museum Dharma Wiratama berakhir sampai Pkl. 9.30 Wib berjalan dengan aman tertib dan lancar
SDN Cilendek 1 Kota Bogor Berkunjung ke Museum & Monumen Peta
Hari Kamis tanggal 3 Oktober 2024, siswa SDN Cilendek 1 Kota Bogor berkunjung ke Museum dan Monumen PETA di jln Jenderal Sudirman no 35 Bogor Jawa Barat.
Kunjungan diikuti 106 siswa di dampingi oleh Bp. Andri Gosopta, S.Pd selaku guru pendamping dan lima orang staf guru. Rombongan tiba di Museum PETA Pkl. 10.00 Wib dalam keadaan aman.
Tiba di Museum PETA, rombongan di sambut oleh Kpt Caj Dina Hamdani Nugraha selaku Kepala Museum, dalam sambutannya Kapten Dina mengucapkan terima kasih kepada SDN Cilendek 1 Kota Bogor yang telah mengagendakan outing Class, Kunjungan di Museum PETA dalam rangka pembelajaran sejarah di luar kelas untuk para siswanya. Setelah mendapatkan pengarahan selanjutnya rombongan di bagi tiga kelompok didampingi oleh Bp Yadi Supriadi, ibu Yulies Pattimah dan ibu Ani Sumarni untuk melihat koleksi lebih dekat, serta mendapat penjelasan dari pemandu mengenai sejarah perjuangan tentara Peta dan peranannya dalam kemerdekaan indonesia, para siswa begitu antusias mendengarkan penjelasan dari para pemandu serta sangat senang melihat benda-benda koleksi yang berada di museum Peta Bogor.
Dengan mengunjungi Musmon Peta para siswa tentunya akan lebih memahami materi sejarah yg sudah di sampaikan oleh guru di sekolah ditambah dengan melihat dan mendengar secara langsung penjelasan dari pemandu.
Sebagaimana yang menjadi arahan serta penekanan dari Kepala Badan Pelaksana Museum dan Monumen Pusat TNI AD (Kolonel Inf Budi Mawardi Syam, M. Han) agar semua lapisan masyarakat untuk dapat mengetahui dan memahami bagaimana para pahlawan terdahulu kita berjuang membela bangsa dan negara dengan mengorbankan jiwa raga utk kemerdekaan, sehingga para generasi penerus bangsa bisa mewarisi serta meneladani nilai2 semangat para pejuang terdahulu yaitu semangat nasionalisme, patriotisme, cinta tanah air dan rela berkorban.
Para siswa selanjutnya dengan tekun dan serius mengikuti dan mendengarkan penjelasan dari para pemandu.
Pesan moral yang disampaikan pemandu adalah:
1. Kepandaian yang bagaimanapun tingginya tidak ada gunanya jika orang itu mempunyai sifat menyerah.
2. Jangan sekali-kali melupakan sejarah
3. Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai jasa para pahlawan.
Delegasi Militer Belanda Kunjungi Museum Pusat TNI-AD Dharma Wiratama
Regiment Stoottroepen Prins Bernhard dari Royal Netherlands Army mengunjungi Museum Pusat TNI AD Dharma Wiratama Balakmusmonpus Disjarahad di Yogyakarta pada hari Sabtu tanggal 21 September 2024. Rombongan Regiment Stoottroepen Prins Bernhard dari Royal Netherlands Army berjumlah 26 orang dipimpin oleh Kepala Delegasi Militer AD Belanda Major Jan Bethlehem dan didampingi oleh Atase Pertahanan Belanda Kolonel Norbert Moerkens.
Delegasi tersebut tiba di Museum Pusat TNI-AD Dharma Wiratama pkl 15.00 disambut oleh Kabalakmusmonpus Kolonel Inf Budi Mawardi Syam, M.Han. beserta staf kemudian dilanjutkan pertukaran cinderamata dan foto bersama. Dalam sambutannya Kabalakmusmonpus mengucapkan selamat datang dan terima kasih atas kunjungannya ke Museum Pusat TNI-AD Dharma Wiratama di Yogyakarta. Kemudian Kolonel Inf Budi menyampaikan bahwa Museum ini di bawah Dinas Sejarah Angkatan Darat yang berkantor di Bandung dipimpin oleh Brigjen TNI Arif Cahyono, SE. Kabalakmusmonpus membawahi lima museum dua ada di Yogyakarta yaitu museum ini dan Museum Jenderal Besar Sudirman, dua di Jakarta yaitu Museum Jenderal Besar DR.AH Nasution dan Museum Jenderal A.Yani serta Museum dan Monumen PETA di Bogor. Setelah itu mereka melakukan tour museum dipandu oleh Kepala Museum dan Staf dijelaskan tentang berdirinya museum dan benda-benda koleksi yang ada di museum kemudian diterjemahkan kedalam bahasa Belanda oleh sdr. Satrio Dwicahyo, S.S., M.Sc., M.A. Pada saat dijelaskan delegasi tersebut kagum dengan sejarah perjuangan dan perkembangan TNI-AD, juga koleksi Weapon Box serta museumnya sangat bagus dan menarik. Kunjungan diakhiri dengan masuk ke Bunker Jepang kemudian makan bersama bakso dan siomay di Warung Bakso Bunker dilanjutkan membagi bakso dan siomay warga di sekitar museum.
Tujuan kunjungan ke Museum Pusat TNI-AD Dharma Wiratama adalah ingin berwisata sambil belajar sejarah perkembangan TNI-AD. Kolonel Norbert Moerkens (Atase Pertahanan Kedubes Belanda di Jakarta) dan Mayor Jan Bethelehem (Perwira Tertua dari delegasi) mengucapkan terima kasih atas sambutan yang hangat dari Balakmusmonpus Disjarahad dan berharap agar terjalin suatu hubungan dan Kerjasama yang baik antara TNI AD dan AD Belanda di masa yang akan datang.
Bunker Jepang Museum Dharma Wiratama Daya Tarik Pengunjung
Museum Dharma Wiratama merupakan tempat yang asyik untuk dikunjungi karena tempatnya ditengah kota, disamping itu juga terdapat tempat parkir yang luas bisa untuk parkir juga bermain. Memiliki taman yang bagus serta koleksi outdoor menarik seperti Tank Stuart MK I, Tank Stuart MK Ill, Tank AMX-13 Canon, Tank AMX-13 APC, Meriam Bofors, Meriam Gunung, Senjata PSU ( Penangkis Serangan Udara ), Senjata Anti Tank, Bom dan Bom Udara serta Bunker peninggalan Jepang. Semua koleksi di luar tadi dapat memberikan gambaran terkait teknologi alutsista (kendaraan dan peralatan militer) pada masa itu sehingga mempunyai daya tarik tersendiri bagi anak-anak untuk bermain sambil belajar sejarah. TK Kartika III-34 Yogyakarta tertarik untuk kunjungi Museum Dharma Wiratama dengan membawa muridnya sejumlah 125 siswa beserta pendamping.
Kegiatan kunjungan pada hari Kamis tanggal 19 September 2024 pkl 10.00 mereka tiba dengan kendaraan Bus Korem 072/ Pmk. Setelah turun dari bus mereka berbaris dengan rapi yang dibimbing oleh guru mereka didampingi Pelda Setyo kemudian dicek dengan menghitung jumlah siswa. Mengawali kegiatan kunjungan mereka diajak menyanyikan lagu-lagu Garuda Pancasila, Halo-halo Bandung, Maju Tak Gentar agar para siswa semangat dan riang gembira kemudian dibagi perkelompok diajak masuk keruangan museum. Sembari menunggu antrian, murid diperbolehkan untuk naik ke atas Tank didampingi guru/orang tua pengantar, bermain menggunakan Meriam Gunung dan Meriam Bofors dengan penuh antusias dan riang gembira. Anak-anak lalu mengikuti pemandu masuk ke ruangan museum untuk melihat-lihat koleksi di dalam sambil diceritakan oleh pemandu mengenai sejarah dari benda-benda tadi. Ruangan terakhir yaitu masuk ke dalam Bunker peninggalan Jepang, mereka sangat senang hal itu terlihat jelas dari gestur tubuh serta raut wajah yang tertawa dan saling bersenda gurau satu sama lain di dalam Bunker Jepang momen tersebut terabadikan dalam foto bersama.
Museum & Monumen PETA Edukasi MTs At-Taqwa Bekasi
Museum dan Monumen PETA dibawah Balakmusmonpus Disjarahad yang saat ini dipimpin oleh Kolonel Inf Budi Mawardi Syam, M.Han. Kabalakmusmonpus menekankan pentingnya peran Museum dan Monumen PETA bagi lapisan masyarakat dan generasi Zomers dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Dengan berkunjung ke Musmon PETA akan dapat meningkatkan Rasa Nasionalisme dan Patriotisme karena disini banyak koleksi benda-benda bersejarah yang anda korelasinya dengan perjuangan masa lalu untuk mencapai kemerdekaan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Perjuangan pada saat itu penuh dengan pengorbanan jiwa raga, harta benda, cucuran keringat dan darah dengan semangat rela berkorban dan pantang menyerah untuk mewujudkan kemerdekaan. Semangat inilah yang menjadi alasan H. Abdul Jabar Nasir, S.Pd. mengajak siswa MTs At-Taqwa Bekasi sejumlah 276 siswa dan didampingi 17 orang guru berkunjung ke Museum dan Monumen PETA di jln Jenderal Sudirman no 35 Bogor Jawa Barat hari Rabu, 18 September 2024.
Kunjungan ini diharapkan bisa menambah wawasan dan pengetahuan sejarah yang didapat di sekolah ditambah melihat koleksi benda bersejarah yang dijelaskan oleh para pemandu di Museum dan Monumen PETA akan dapat hikmah keteladanan yang ditinggalkan oleh para Pahlawan Kusuma Bangsa seperti Sodancho Supriyadi, Jenderal Sudirman, Jenderal Djati Kusumo dan lain-lain para lulusan PETA yang menginspirasi untuk diterapkan dalam kehidupan sehari-hari sehingga dapat meningkatkan Rasa Nasionalisme dan Patriotisme bagi para siswa sebagai generasi penerus bangsa calon pemimpin masa yang akan datang. Rombongan tiba di Musmon PETA dalam keadaan aman. Di Museum PETA rombongan di sambut oleh Kpt Caj Dina Hamdani Nugraha selaku Kepala Museum, dalam sambutannya Kapten Dina mengucapkan terima kasih kepada MTs At-Taqwa Putra Bekasi yang telah mengagendakan Outing Class. Kunjungan di Museum PETA dalam rangka pembelajaran sejarah di luar kelas untuk para siswanya. Setelah mendapatkan pengarahan selanjutnya rombongan di bagi menjadi beberapa kelompok didampingi oleh Serka Aldi Yendri, Pns Pujiono, Ibu Ani Sumarni dan Ibu Yulies Patimah untuk melihat koleksi lebih dekat, serta mendapat penjelasan dari pemandu mengenai sejarah perjuangan Tentara PETA dan peranannya dalam Kemerdekaan Indonesia, para siswa begitu antusias mendengarkan penjelasan dari para pemandu serta sangat senang melihat benda-benda koleksi yang berada di Musmon PETA Bogor. Kegiatan berjalan tertib, lancar dan aman, dokumentasi terlampir.
Penasaran Perjuangan Jenderal Sudirman SMA Ali Maksum Krapyak Yogyakarta Kunjungi Museum Jenderal Besar Sudirman
SMA Ali Maksum Krapyak Yogyakarta melaksanakan pembelajaran sejarah diluar kelas dengan mengunjungi Museum Jenderal Besar Sudirman di Jln. Bintaran Wetan No. 3 Pakualaman Yogyakarta. Kegiatan tersebut dilaksanakan pada hari Kamis tanggal 12 September 2024 dengan tujuan agar para siswa tidak jenuh belajar didalam kelas dan mendapatkan pengetahuan sejarah tentang Perjuangan Panglima Besar Jenderal Sudirman dalam merebut dan mempertahankan Kemerdekaan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Rombongan diikuti 107 siswa dan 8 guru pendamping. Rombongan siswa SMA Ali Maksum Krapyak tiba di Museum Jenderal Besar Sudirman Pkl 08.15 Wib dengan aman. Selanjutnya rombongan diterima oleh Mayor Caj Heru Santoso selaku Pjs Kepala Museum Jenderal Besar Sudirman di aula museum. Dalam sambutannya, Mayor Heru menyampaikan ucapan terima kasih kepada SMA Ali Maksum Krapyak Yogyakarta yang telah mengagendakan kunjungan ke Museum Jenderal Sudirman pada kegiatan pembelajaran diluar sekolah ( outdoor class ).
Mayor Heru menyampaikan arahan dari Kabalakmusmonpus Kolonel Inf Budi Mawardi Syam, M. Han. agar pengunjung bisa mewarisi semangat juang dan semangat pantang menyerah sebagaimana yang telah ditunjukkan oleh Jenderal Sudirman. Meskipun beliau dalam kondisi sakit paru-paru beliau tetap memilih berjuang di medan pertempuran melawan Belanda daripada menerima instruksi/perintah dari Presiden Soekarno selaku Panglima Tertinggi Angkatan Perang untuk tetap tinggal di Kota Yogyakarta melanjutkan berobat. Kemudian Jenderal Sudirman memimpin Perang Gerilya meninggalkan Kota Yogyakarta tujuan adalah Kediri dengan melewati Parangtritis, Wonosari, Wonogiri, Ponorogo, Trenggalek dan beberapa kota lainnya serta naik turun gunung dari desa ke desa bahkan keluar masuk hutan untuk menemukan markas yang aman di Dsn.Sobo, Desa Pakis Baru, Kec. Nawangan, Kab. Pacitan, Prov. Jawa Timur beliau bermarkas selama 3 bulan lamanya dari tanggal 1 April s.d. 7 Juli 1949. Setelah Yogyakarta dinyatakan aman Jenderal Sudirman turun gunung dan sampai Yogyakarta pada tanggal 10 Juli 1949, ujar Mayor Heru dalam sambutannya.
Para siswa selanjutnya dipandu oleh Mayor Heru, Pelda Joko Kiswanto dan Pns Wastono. untuk melihat dan merunut jejak perjuangan Jenderal Besar Sudirman melalui koleksi yang diabadikan di museum ini. Para siswa mengikuti dan mendengarkan penjelasan pemandu dengan penuh semangat dan antusias.
Pesan moral yang disampaikan adalah:
*Jangan tergelincir dalam saat-saat seperti sekarang ini, segala tipu muslihat dan provokasi- provokasi yang tampak atau tersembunyi dapat dilalui dengan selamat, kalau kita waspada dan bertindak sebagai patriot*, amanat Panglima Besar Jenderal Sudirman.
Kunjungan siswa SMA Ali Maksum Krapyak Yogyakarta ke Museum Jenderal Besar Sudirman berlangsung sampai Pkl.10.20 Wib berjalan tertib, lancar dan aman. Dokumentasi kegiatan terlampir.
MAN 3 Sleman Yogyakarta dan SMK Kesehatan Gunungkidul Yogyakarta Ramaikan Museum Dharma Wiratama
**
MAN 3 Sleman Yogyakarta memilih lagi Museum Dharma Wiratama untuk kembali berkegiatan karena belum lama kemarin pada Hari Minggu tanggal 1 September 2024 sudah berkunjung ke tempat ini. Namun kali ini kegiatannya lain yaitu melantik Pramuka Ambalan sejumlah 360 siswa, alasan dipilihnya tempat ini yaitu karena areanya luas, menarik, aman dan nyaman. Kegiatan tersebut dilaksanakan dimulai dengan jalan kaki perkelompok dari sekolah yang kurang lebih dengan jarak 3,8 km menuju ke Museum Dharma Wiratama. Setelah sampai di museum tiap-tiap kelompok mereka mencari jawaban persoalan yang diberikan oleh kakak pembina. Kemudian mereka diberikan penjelasan oleh para pemandu museum tentang benda-benda koleksi di Museum Dharma Wiratama perkelompok. Para siswa mendengarkan dengan seksama dan penuh antusias.
Kegiatan MAN 3 Sleman masih berlangsung disusul dengan kunjungan dari SMK Kesehatan Gunungkidul Yogyakarta yang berjumlah 75 siswa. Mereka diterima di Aula Museum Dharma Wiratama oleh Pelda Setyo selaku pemandu menyampaikan ucapan terima kasih atas kunjungannya kemudian dijelaskan tentang sejarah museum. Setelah itu mereka dibagi menjadi tiga kelompok dan perkelompok diajak masuk museum untuk melihat benda-benda koleksi lebih dekat serta mereka sangat tertarik ketika dijelaskan tentang delapan palagan mulai dari Palagan Medan, Palagan Palembang, Palagan Bandung, Palagan Semarang, Palagan Ambarawa, Palagan Surabaya, Palagan Bali dan Palagan Makasar. Mereka sangat antusias mendengarkan seolah-olah terbayang bagaimana susahnya berjuang mempertahankan kemerdekaan Negara Republik Indonesia pada saat itu.
Setelah kegiatan keliling museum selesai dengan melihat Bunker Jepang, siswa MAN 3 Sleman Yogyakarta dilanjutkan dengan upacara pelantikan Pramuka Ambalan di halaman Museum Dharma Wiratama. Kegiatan upacara diikuti dengan tertib dan hikmat. Pramuka Ambalan merupakan kegiatan yang sangat positif karena mereka dilatih dengan disiplin, banyak pelajaran bagaimana berorganisasi, juga membentuk karakter kepribadian yang bertanggungjawab, ditambah berkunjung ke museum untuk menambah wawasan pengetahuan tentang sejarah guna menanamkan nilai-nilai Patriotisme dan Nasionalisme. Lengkaplah sudah kegiatan meramaikan Museum Dharma Wiratama dengan banyak wawasan, pengetahuan, hikmah dan keteladanan yang didapatkan. Kegiatan meramaikan Museum Dharma Wiratama pada hari Jum'at tanggal 6 September 2024 dari Pkl 10.00 s.d. 16.20, semua kegiatan berjalan tertib, lancar dan aman, dokumentasi terlampir.