Perwakilan Museum TNI AD ikuti Seminar “Solusi Murni Holistik Kehidupan” ~ Museum Dan Monumen Pusat Disjarahad







Perwakilan Museum TNI AD ikuti Seminar “Solusi Murni Holistik Kehidupan”




Musmonpus, Perwakilan Museum TNI AD Dharma Wiratama mengikuti Seminar dengan tema “Solusi Murni Holistik Kehidupan” yang diadakan oleh Museum Serat Holistik Kehidupan Susilawati Susmono (SHK-SS) sekaligus sebagai sarana memperkenalkan keberadaan museum baru yaitu Museum Serat Holistik Kehidupan Susilawati Susmono kepada para undangan. 





Kegiatan berlangsung mulai jam 08.00 hingga pukul 12.00 Wib. bertempat di Gedung Genius Idea Coworking Space, Jln Magelang No. 32-34 Jetis Yogyakarta.

Kegiatan ini diikuti oleh perwakilan dari Barahmus, museum, dinas pariwisata, serta stakeholder terkait dengan tujuan untuk memperkenalkan keberadaan Museum SHK-SS kepada masyarakat.

Museum ini diresmikan pada 24 Oktober 2020 yang beralamat di Jln. Marto Suharjo No 123, Palagan KM10.5, Bantarjo, Donoharjo, Ngaglik, Sleman, Yogyakarta. Museum ini memiliki 4630 karya yang terdiri dari karya intelektual, karya tari, karya kriya, karya sastra, karya lagu, dan karya lukis. Visi misi museum ini adalah menggiring insan menemukan Aku Sejati dalam dirinya sehingga mampu menjalankan roda kehidupan sebagai pribadi sejati, pemimpin sejati dan guru sejati.

Acara seminar diawali dengan pemotongan tumpeng kemudian dilanjutkan dengan kegiatan inti seminar yang dibagi menjadi 2 sesi dengan total 5 pembicara, 3 pembicara pada sesi pertama dan 2 pembicara pada sesi kedua. Pada sesi pertama diawali dengan pemamparan tentang Profil Museum oleh Bapak Dedi Lukman selaku Kepala Museum SHK-SS dilanjutkan oleh Ki Bambang Widodo selaku Ketua Umum Barahmus serta Elisa Anggraeni selaku Kurator Museum SHK-SS. Pada sesi pertama ini membahas tentang sisi penting museum dalam mengembang tugas sebagai pengkajian, pendidikan dan kesenangan sesuai dengan PP No 66 Tahun 2015. Sedangkan pada sesi kedua membahas tentang pentingnya perpustakaaan untuk pendidikan karakter anak serta pentingnya menelisik asal usul silsilah keluarga agar tidak “Kepaten Obor” (Matinya api Obor).

Harapan kami, semoga kehadiran museum baru ini dapat menambah sarana edukasi yang bermanfaat bagi masyarakat dan pelajar.


Share:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Total Tayangan Halaman

FANPAGE

Blog Archive