Museum Dan Monumen Pusat Disjarahad







Delegasi Militer Belanda Kunjungi Museum Pusat TNI-AD Dharma Wiratama

Regiment Stoottroepen Prins Bernhard dari Royal Netherlands Army mengunjungi Museum Pusat TNI AD Dharma Wiratama Balakmusmonpus Disjarahad di Yogyakarta pada hari Sabtu tanggal 21 September 2024. Rombongan Regiment Stoottroepen Prins Bernhard dari Royal Netherlands Army berjumlah 26 orang dipimpin oleh Kepala Delegasi Militer AD Belanda Major Jan Bethlehem dan didampingi oleh Atase Pertahanan Belanda Kolonel Norbert Moerkens. 
Delegasi tersebut tiba di Museum Pusat TNI-AD Dharma Wiratama pkl 15.00 disambut oleh Kabalakmusmonpus Kolonel Inf Budi Mawardi Syam, M.Han. beserta staf kemudian dilanjutkan pertukaran cinderamata dan foto bersama. Dalam sambutannya Kabalakmusmonpus mengucapkan selamat datang dan terima kasih atas kunjungannya ke Museum Pusat TNI-AD Dharma Wiratama di Yogyakarta. Kemudian Kolonel Inf Budi menyampaikan bahwa Museum ini di bawah Dinas Sejarah Angkatan Darat yang berkantor di Bandung  dipimpin oleh Brigjen TNI Arif Cahyono, SE. Kabalakmusmonpus membawahi lima museum dua ada di Yogyakarta yaitu museum ini dan Museum Jenderal Besar Sudirman, dua di Jakarta yaitu Museum Jenderal Besar DR.AH Nasution dan Museum Jenderal A.Yani serta Museum dan Monumen PETA di Bogor. Setelah itu mereka melakukan tour museum dipandu oleh Kepala Museum dan Staf dijelaskan tentang berdirinya museum dan benda-benda koleksi yang ada di museum kemudian diterjemahkan kedalam bahasa Belanda oleh sdr. Satrio Dwicahyo, S.S., M.Sc., M.A. Pada saat dijelaskan delegasi tersebut kagum dengan sejarah perjuangan dan perkembangan TNI-AD, juga koleksi Weapon Box serta museumnya sangat bagus dan menarik. Kunjungan diakhiri dengan masuk ke Bunker Jepang kemudian makan bersama bakso dan siomay di Warung Bakso Bunker dilanjutkan membagi bakso dan siomay warga di sekitar museum.
Tujuan kunjungan ke Museum Pusat TNI-AD Dharma Wiratama adalah ingin berwisata sambil belajar sejarah perkembangan TNI-AD. Kolonel Norbert Moerkens (Atase Pertahanan Kedubes Belanda di Jakarta) dan Mayor Jan Bethelehem (Perwira Tertua dari delegasi) mengucapkan terima kasih atas sambutan yang hangat dari Balakmusmonpus Disjarahad dan berharap agar terjalin suatu hubungan dan Kerjasama yang baik antara TNI AD dan AD Belanda di masa yang akan datang.
Share:

Bunker Jepang Museum Dharma Wiratama Daya Tarik Pengunjung

Museum Dharma Wiratama merupakan tempat yang asyik untuk dikunjungi karena tempatnya ditengah kota, disamping itu juga terdapat tempat parkir yang luas bisa untuk parkir juga bermain. Memiliki taman yang bagus serta koleksi outdoor menarik seperti Tank Stuart MK I, Tank Stuart MK Ill, Tank AMX-13 Canon, Tank AMX-13 APC, Meriam Bofors, Meriam Gunung, Senjata PSU ( Penangkis Serangan Udara ), Senjata Anti Tank, Bom dan Bom Udara serta Bunker peninggalan Jepang. Semua koleksi di luar tadi dapat memberikan gambaran terkait teknologi alutsista (kendaraan dan peralatan militer) pada masa itu sehingga mempunyai daya tarik tersendiri bagi anak-anak untuk bermain sambil belajar sejarah. TK Kartika III-34 Yogyakarta tertarik untuk kunjungi Museum Dharma Wiratama dengan membawa muridnya sejumlah 125 siswa beserta pendamping.
Kegiatan kunjungan pada hari Kamis tanggal 19 September 2024 pkl 10.00 mereka tiba dengan kendaraan Bus Korem 072/ Pmk. Setelah turun dari bus mereka berbaris dengan rapi yang dibimbing oleh guru mereka didampingi Pelda Setyo kemudian dicek dengan menghitung jumlah siswa. Mengawali kegiatan kunjungan mereka diajak menyanyikan lagu-lagu Garuda Pancasila, Halo-halo Bandung, Maju Tak Gentar agar para siswa semangat dan riang gembira kemudian dibagi perkelompok diajak masuk keruangan museum. Sembari menunggu antrian, murid diperbolehkan untuk naik ke atas Tank didampingi guru/orang tua pengantar, bermain menggunakan Meriam Gunung dan Meriam Bofors dengan penuh antusias dan riang gembira. Anak-anak lalu mengikuti pemandu masuk ke ruangan museum untuk melihat-lihat koleksi di dalam sambil diceritakan oleh pemandu mengenai sejarah dari benda-benda tadi. Ruangan terakhir yaitu masuk ke dalam Bunker peninggalan Jepang, mereka sangat senang hal itu terlihat jelas dari gestur tubuh serta raut wajah yang tertawa dan saling bersenda gurau satu sama lain di dalam Bunker Jepang momen tersebut terabadikan dalam foto bersama.
Share:

Museum & Monumen PETA Edukasi MTs At-Taqwa Bekasi

Museum dan Monumen PETA dibawah Balakmusmonpus Disjarahad yang saat ini dipimpin oleh Kolonel Inf Budi Mawardi Syam, M.Han. Kabalakmusmonpus menekankan pentingnya peran Museum dan Monumen PETA bagi lapisan masyarakat dan generasi Zomers dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Dengan berkunjung ke Musmon PETA akan dapat meningkatkan Rasa Nasionalisme dan Patriotisme karena disini banyak koleksi benda-benda bersejarah yang anda korelasinya dengan perjuangan masa lalu untuk mencapai kemerdekaan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Perjuangan pada saat itu penuh dengan pengorbanan jiwa raga, harta benda, cucuran keringat dan darah dengan semangat rela berkorban dan pantang menyerah untuk mewujudkan kemerdekaan. Semangat inilah yang menjadi alasan H. Abdul Jabar Nasir, S.Pd. mengajak siswa MTs At-Taqwa Bekasi sejumlah 276 siswa dan didampingi 17 orang guru berkunjung ke Museum dan Monumen PETA di jln Jenderal Sudirman no 35 Bogor Jawa Barat hari Rabu, 18 September 2024.
Kunjungan ini diharapkan bisa menambah wawasan dan pengetahuan sejarah yang didapat di sekolah ditambah melihat koleksi benda bersejarah yang dijelaskan oleh para pemandu di Museum dan Monumen PETA akan dapat hikmah keteladanan yang ditinggalkan oleh para Pahlawan Kusuma Bangsa seperti Sodancho Supriyadi, Jenderal Sudirman, Jenderal Djati Kusumo dan lain-lain para lulusan PETA yang menginspirasi untuk diterapkan dalam kehidupan sehari-hari sehingga dapat meningkatkan Rasa Nasionalisme dan Patriotisme bagi para siswa sebagai generasi penerus bangsa calon pemimpin masa yang akan datang. Rombongan tiba di Musmon PETA dalam keadaan aman. Di Museum PETA rombongan di sambut oleh Kpt Caj Dina Hamdani Nugraha selaku Kepala Museum, dalam sambutannya Kapten Dina mengucapkan terima kasih kepada  MTs At-Taqwa Putra Bekasi yang telah mengagendakan Outing Class. Kunjungan  di Museum PETA dalam rangka pembelajaran sejarah di luar kelas untuk para siswanya. Setelah mendapatkan pengarahan selanjutnya rombongan di bagi menjadi beberapa  kelompok  didampingi oleh Serka Aldi Yendri, Pns Pujiono,  Ibu Ani Sumarni dan Ibu Yulies Patimah untuk melihat koleksi lebih dekat, serta mendapat penjelasan dari pemandu mengenai sejarah perjuangan Tentara PETA dan peranannya dalam Kemerdekaan Indonesia, para siswa begitu antusias mendengarkan penjelasan dari para pemandu serta sangat senang melihat benda-benda koleksi yang berada di Musmon PETA Bogor. Kegiatan berjalan tertib, lancar dan aman, dokumentasi terlampir.
Share:

Penasaran Perjuangan Jenderal Sudirman SMA Ali Maksum Krapyak Yogyakarta Kunjungi Museum Jenderal Besar Sudirman

SMA Ali Maksum Krapyak Yogyakarta melaksanakan pembelajaran sejarah diluar kelas dengan mengunjungi Museum Jenderal Besar Sudirman di Jln. Bintaran Wetan No. 3 Pakualaman Yogyakarta. Kegiatan tersebut dilaksanakan pada hari Kamis tanggal 12 September 2024 dengan  tujuan agar para siswa tidak jenuh belajar didalam kelas dan mendapatkan pengetahuan sejarah tentang Perjuangan Panglima Besar Jenderal Sudirman dalam merebut dan mempertahankan Kemerdekaan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Rombongan diikuti 107 siswa dan 8 guru pendamping. Rombongan siswa SMA Ali Maksum Krapyak tiba di Museum Jenderal Besar Sudirman Pkl 08.15  Wib dengan aman. Selanjutnya rombongan diterima oleh Mayor Caj Heru Santoso selaku Pjs Kepala Museum Jenderal Besar Sudirman di aula museum. Dalam sambutannya, Mayor Heru menyampaikan ucapan terima kasih kepada SMA Ali Maksum Krapyak Yogyakarta yang telah mengagendakan kunjungan ke Museum Jenderal Sudirman pada kegiatan pembelajaran diluar sekolah ( outdoor class ).

Mayor Heru menyampaikan arahan dari Kabalakmusmonpus Kolonel Inf Budi Mawardi Syam, M. Han. agar pengunjung bisa mewarisi semangat juang dan semangat pantang menyerah sebagaimana yang telah ditunjukkan oleh Jenderal Sudirman. Meskipun beliau dalam kondisi sakit paru-paru beliau tetap memilih berjuang di medan pertempuran melawan Belanda daripada menerima instruksi/perintah dari Presiden Soekarno selaku Panglima Tertinggi Angkatan Perang untuk tetap tinggal di Kota Yogyakarta melanjutkan berobat.  Kemudian Jenderal Sudirman memimpin Perang Gerilya meninggalkan Kota Yogyakarta tujuan adalah Kediri dengan melewati Parangtritis, Wonosari, Wonogiri, Ponorogo, Trenggalek dan beberapa kota lainnya serta naik turun gunung dari desa ke desa bahkan keluar masuk hutan untuk menemukan markas yang aman di Dsn.Sobo, Desa Pakis Baru, Kec. Nawangan, Kab. Pacitan, Prov. Jawa Timur beliau bermarkas selama 3 bulan lamanya dari tanggal 1 April s.d. 7 Juli 1949. Setelah Yogyakarta dinyatakan aman Jenderal Sudirman turun gunung dan sampai Yogyakarta pada tanggal 10 Juli 1949, ujar Mayor Heru dalam sambutannya.

Para siswa selanjutnya dipandu oleh Mayor Heru, Pelda Joko Kiswanto dan Pns Wastono. untuk melihat dan merunut jejak perjuangan Jenderal Besar Sudirman melalui koleksi yang diabadikan di museum ini. Para siswa mengikuti dan mendengarkan penjelasan pemandu dengan penuh semangat dan antusias.

Pesan moral yang disampaikan adalah:
*Jangan tergelincir dalam saat-saat seperti sekarang ini, segala tipu muslihat dan provokasi- provokasi yang tampak atau tersembunyi dapat dilalui dengan selamat, kalau kita waspada dan bertindak sebagai patriot*, amanat Panglima Besar Jenderal Sudirman.

Kunjungan siswa SMA Ali Maksum Krapyak Yogyakarta ke Museum Jenderal Besar Sudirman berlangsung sampai Pkl.10.20 Wib berjalan tertib, lancar dan aman. Dokumentasi kegiatan terlampir.
Share:

MAN 3 Sleman Yogyakarta dan SMK Kesehatan Gunungkidul Yogyakarta Ramaikan Museum Dharma Wiratama

**
MAN 3 Sleman Yogyakarta memilih lagi Museum Dharma Wiratama untuk kembali berkegiatan karena belum lama kemarin pada Hari Minggu tanggal 1 September 2024 sudah berkunjung ke tempat ini. Namun kali ini kegiatannya lain yaitu melantik Pramuka Ambalan sejumlah 360 siswa, alasan dipilihnya tempat ini yaitu karena areanya luas, menarik, aman dan nyaman. Kegiatan tersebut dilaksanakan dimulai dengan jalan kaki perkelompok dari sekolah yang kurang lebih dengan jarak 3,8 km menuju ke Museum Dharma Wiratama. Setelah sampai di museum tiap-tiap kelompok mereka mencari jawaban persoalan yang diberikan oleh  kakak pembina. Kemudian mereka diberikan penjelasan oleh para pemandu museum tentang benda-benda koleksi di Museum Dharma Wiratama perkelompok. Para siswa mendengarkan dengan seksama dan penuh antusias. 
Kegiatan MAN 3 Sleman masih berlangsung disusul dengan kunjungan dari SMK Kesehatan Gunungkidul Yogyakarta yang berjumlah 75 siswa. Mereka diterima di Aula Museum Dharma Wiratama oleh Pelda Setyo selaku pemandu menyampaikan ucapan terima kasih atas kunjungannya kemudian dijelaskan tentang sejarah museum. Setelah itu mereka dibagi menjadi tiga kelompok dan perkelompok diajak masuk museum untuk melihat benda-benda koleksi lebih dekat serta mereka sangat tertarik ketika dijelaskan tentang delapan palagan mulai dari Palagan Medan, Palagan Palembang, Palagan Bandung, Palagan Semarang, Palagan Ambarawa, Palagan Surabaya, Palagan Bali dan Palagan Makasar. Mereka sangat antusias mendengarkan seolah-olah terbayang bagaimana susahnya berjuang mempertahankan kemerdekaan Negara Republik Indonesia pada saat itu.

Setelah kegiatan keliling museum selesai dengan melihat Bunker Jepang, siswa MAN 3 Sleman Yogyakarta dilanjutkan dengan upacara pelantikan Pramuka Ambalan di halaman Museum Dharma Wiratama. Kegiatan upacara diikuti dengan tertib dan hikmat. Pramuka Ambalan merupakan kegiatan yang sangat positif karena mereka dilatih dengan disiplin, banyak pelajaran bagaimana berorganisasi, juga membentuk karakter kepribadian yang bertanggungjawab, ditambah berkunjung ke museum untuk menambah wawasan pengetahuan tentang sejarah guna menanamkan nilai-nilai Patriotisme dan Nasionalisme. Lengkaplah sudah kegiatan meramaikan Museum Dharma Wiratama dengan banyak wawasan, pengetahuan, hikmah dan keteladanan yang didapatkan. Kegiatan meramaikan Museum Dharma Wiratama pada hari Jum'at tanggal 6 September 2024 dari Pkl 10.00 s.d. 16.20, semua kegiatan berjalan tertib, lancar dan aman, dokumentasi terlampir.
Share:

FGD Pemanfaatan Musmon TNI-AD Guna Tingkatan Nasionalisme Generasi Zomers Di Museum Jenderal Besar DR. AH Nasution

Museum bukan hanya tempat untuk menyimpan benda-benda kuno akan tetapi mempunyai fungsi antara lain sebagai tempat informasi, rekreasi, edukasi, dan penelitian. Sebagai tempat informasi tentang benda-benda koleksi yang dipamerkan di museum tersebut. Tempat rekreasi berarti museum juga bisa untuk tempat bersenang-senang yang aman dan nyaman. Tempat edukasi yaitu untuk belajar tentang sejarah, pendidikan, budaya sesuai dengan koleksi yang dipamerkan dalam museum tersebut. Fungsi penelitian yaitu benda koleksi/bangunan di museum dapat diteliti sebagai kajian ilmiah sehingga dapat menimbulkan Inspirasi. Fungsi edukasi ini digunakan untuk kegiatan FGD dengan tema " Pemanfaatan Museum dan Monumen TNI-AD Guna Meningkatkan Nasionalisme Generasi Zomers "Z". 
Generasi sekarang yang disebut dengan generasi Zomers / Z merupakan generasi muda yang akan melanjutkan kepemimpinan dimasa yang akan datang dalam kehidupan berbangsa dan bernegara sehingga harus memiliki pengetahuan yang luas dan dapat mengikuti perkembangan kemajuan teknologi serta memiliki karakter sesuai dengan kepribadian Bangsa Indonesia yang memiliki pedoman hidup yaitu Pancasila dan UUD 1945. Untuk itu melalui FGD yang dilaksanakan di Museum Jenderal Besar DR. AH Nasution diikuti oleh jajaran Bintaljarahdam TNI-AD diseluruh Indonesia melalui platform YouTube milik Dinas Sejarah Angkatan Darat yang dilaksanakan pada hari Senin tanggal 2 September 2024 bertempat di Museum Jenderal Besar DR. AH Nasution dengan tujuan untuk  menambah pengetahuan dan wawasan bagi generasi Zomers agar dapat meningkatkan rasa Nasionalisme dan Patriotisme.

Rasa Nasionalisme dan Patriotisme ini pun sangat penting terhadap kehidupan berbangsa dan bernegara karena merupakan wujud kecintaan dan penghormatan terhadap bangsa sendiri. Banyak cara yang dapat dilakukan dalam meningkatkan rasa nasionalisme.
“Contohnya dengan pembiasaan menyanyikan lagu nasional, penghormatan bendera merah putih, penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar, termasuk melalui FGD yang membahas tentang sejarah perjuangan merebut dan mempertahankan kemerdekaan Republik Indonesia dan masih banyak yang lainnya. Dengan demikian rasa nasionalisme dalam diri pelajar/ generasi muda akan terus berkembang dan tetap terpatri didalam dada generasi penerus bangsa.

FGD Kajian Sejarah dengan narasumber ;
1. Dr. Kresno Yulianto S.S., M.Hum.
2. Yiyok Trio Herlambang, SE., M.M.
3. Ahmad Raihan Rizki.
Dimoderatori oleh Indri Rahmawati dengan membahasa tentang.: 
a.  Bagaimana strategi pemasaran museum itu dapat mendatangkan pengunjung yang banyak dan berulangkali berkunjung.
b. Museum dapat mengedukasi, menginspirasi dan sebagai tempat informasi yang menyenangkan, aman dan nyaman.
c. Media sosial supaya digencarkan dengan menggunakan Website, IG, Facebook dan Tiktok.
Kemudian ada sesi diskusi dan tanya jawab.
Kegiatan telah berjalan tertib, lancar dan aman, dokumentasi terlampir.
Share:

Momen Liburan Komunitas Semai Yogyakarta dan MAN 3 Yogyakarta Kunjungi Museum Dharma Wiratama

**
Dikala weekend Museum Dharma Wiratama dikunjungi oleh Komunitas Semai Yogyakarta yang terdiri dari siswa kelas X SMAN Yogyakarta dan MAN 3 Sleman Yogyakarta. Pada saat orang sibuk liburan berwisata ditempat lain seperti mall, pantai, mendaki gunung, arung jeram dll. Akan tetapi Siswa SMAN Yogyakarta dan MAN 3 Sleman Yogyakarta lebih memilih ke Museum Dharma Wiratama karena ingin berwisata sambil belajar sejarah.Ternyata Museum Dharma Wiratama adalah tempat yang sangat menarik, menyenangkan dan mengedukasi serta nyaman dan aman untuk dikunjungi karena museum tersebut dilengkapi dengan IT yang dapat digunakan untuk bermain dan banyak koleksi senjata yang pernah digunakan oleh para pejuang dari masa ke masa sehingga menambah daya tarik tersendiri.
Museum Dharma Wiratama merupakan museum perjuangan yang banyak menyimpan benda-benda koleksi tentang perjuangan TNI dalam merebut dan mempertahankan kemerdekaan Republik Indonesia. Mulai dari senjata tradisional, semi modern dan senjata yang sudah modern serta sudah dilengkapi dengan teknologi yang dapat menarik generasi Zomers (Z). Sehingga para siswa SMAN Yogyakarta dan MAN 3 Sleman Yogyakarta dapat menikmati koleksi yang ada di museum sambil bermain dengan IT sehingga mereka bisa berekreasi sambil belajar tentang sejarah perjuangan para pahlawan dalam merebut dan mempertahankan kemerdekaan Negara Republik Indonesia.

Rombongan siswa SMAN Yogyakarta dan MAN 3 Sleman Yogyakarta diterima oleh Pld Setyo selaku pemandu menyampaikan ucapan terima kasih atas kunjungannya serta menyampaikan tentang pengarahan Kabalakmusmonpus Disjarahad Kolonel Inf Budi Mawardi Syam, M.Han. tentang pentingnya belajar sejarah perjuangan para pahlawan agar dapat mengambil hikmah dan keteladanan untuk diterapkan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. "Semoga hikmah kunjungan ke museum ini menambah pengetahuan, wawasan dan semangat dalam belajar adik² semua agar tercapai cita - citanya".

Kunjungan SMAN Yogyakarta sejumlah 50 orang siswa kelas X dan MAN 3 Sleman Yogyakarta sejumlah 70 orang siswa dipandu oleh Srm Eko dan siswa PKL SMKN 7 Yogyakarta, hari Minggu 1 September 2024 berjalan tertib, lancar dan aman. Dokumentasi terlampir.
Share:

Tanamkan Karakter Forum KKB Kemantren Gondokusuman Yogyakarta Kunjungi Museum Dharma Wiratama

Dari sejumlah objek wisata yang ada di Yogyakarta, Museum Dharma Wiratama dipastikan menjadi daya tarik tersendiri bagi anak - anak sekolah karena sudah dilengkapi IT (Information Technology) yang modern seperti Digital Book, Video Mapping, Weapon Box dll. Selain tempat untuk bermain dan belajar juga tempat yang tepat untuk menanamkan karakter semangat kebangsaan serta akan mendapatkan penjelasan yang utuh dari para pemandu tentang sejarah perjalanan dan terbentuknya TNI serta baktinya kepada Bangsa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Oleh karena itu Bapak Diantoro mengajak 65 anak-anak Forum KKB Kemantren  Gondokusuman Yogyakarta mengunjungi Museum Dharma Wiratama untuk bermain dan belajar dengan tujuan untuk mewariskan nilai-nilai karakter perjuangan yang ditinggalkan oleh para pahlawan pejuang kemerdekaan.
Kegiatan kunjungan dilaksanakan pada hari Sabtu tanggal 31 Agustus 2024 diterima oleh Kamus Dharma Wiratama disampaikan ucapan terima kasih atas kunjungannya di Museum Dharma Wiratama dijelaskan tentang sejarah museum. Setelah itu diajak berkeliling museum dijelaskan oleh para pemandu museum. Diakhir kunjungan disampaikan pesan semoga adik - adik dapat meneladani semangat rela berkorban, pantang menyerah, memiliki jiwa persaudaraan, persatuan dan cinta tanah air yang ditinggalkan oleh para pahlawan. Kegiatan berjalan tertib, lancar dan aman kemudian dilanjutkan dengan foto bersama dalam suasana riang gembira.
Share:

Paskibraka  Kabupaten Luwu Timur, Sulawesi Selatan Kunjungi Museum Jenderal Besar Sudirman Yogyakarta

Hari Selasa tanggal 27  Agustus 2024,  Paskibraka Kabupaten Luwu Timur, Sulawesi Selatan berkunjung ke Museum Jenderal Besar Sudirman di jl. Bintaran Wetan No.3 Pakualaman Yogyakarta.
Sebanyak  90 Siswa Paskibraka dan 8 pendamping tiba di Museum Sudirman Yogyakarta pada pukul 08.00 WIB diterima oleh Mayor Caj Heru Santoso selaku Pjs. Kepala Museum Jenderal Besar Sudirman.

Selaku Kepala Museum Mayor Caj  Heru menyampaikan  terima kasih  dan salam dari Kabalakmusmonpus Disjarahad Kolonel Inf Budi Mawardi Syam, M. Han  selaku pimpinan museum di jajaran Dinas Sejarah TNI AD  kepada pihak pembina Paskibraka Kabupaten Luwu Timur, Sulawesi Selatan yang telah berkunjung ke Museum Jenderal Besar Sudirman dengan pesan dan harapan  agar para siswa nantinya  bisa meneladani sosok Jenderal Sudirman yang dalam perjalanan hidupnya beliau seorang agamis yang tidak pernah lepas dari nilai -nilai agama." tegas Myr Heru dalam sambutannya.

Setelah mendapat sambutan selanjutnya para siswa tersebut dipandu oleh Pelda Dani, Pelda Joko dan PNS Wastono serta para Siswa PKL dari SMK 7 Yogyakarta  untuk melihat koleksi Museum Jenderal Besar Sudirman secara lebih dekat.

Pesan moral yang disampaikan pemandu adalah :

1. Panglima Besar Jenderal Sudirman adalah sosok yang "luar biasa" dan sangat pantas diteladani oleh kita semua.

2. Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai jasa para pahlawan

3. Jangan sekali-kali melupakan sejarah karena sejarah bisa sebagai penerang di masa depan

Kunjungan siswa Paskibraka Kabupaten Luwu Timur, Sulawesi Selatan di Museum Jenderal Besar Sudirman di Yogyakarta berlangsung sampai  10.30 WIB dan rombongan sebelum meninggalkan tempat mereka melaksanakan foto bersama dengan para pemandu di depan Museum Jenderal Besar Sudirman.
Share:

PPAD Kota Bogor dan Panitia Festival Merah Putih  Berkunjung Ke Museum & Monumen PETA

Pantia PPAD Kota Bogor  beserta Panitia Festival Merah Putih berjumlah dan 255 orang Siswa SMP dari 5 sekolah di kota Bogor  dan guru pendamping di pimpin oleh Letnan Kolonel Cba Waluyo  pada hari Selasa tanggal 27 Juni 2024   berkunjung ke Museum dan Monumen PETA  yang berada di Jln. Jenderal Sudirman No. 35 Bogor, Jawa Barat.
Setibanya di Museum PETA pada pukul  13.00 WIB mereka dan diterima oleh Kamusmon PETA Bogor Kapten Caj Dina Hamdani Nugraha. Dalam sambutannya Kapten Caj  Dina Hamdani mengucapkan terimakasih kepada Letkol Inf Waluyo selaku pimpinan rombongan beserta panitia festival merah putih  yang telah mengagendakan kunjungannya dengan para siswa dari 5 sekolah SMP di kota Bogor yaitu SMP Islam YTM 1, SMP Bakti  Bogor, SMPN 9 Bogor, SMP Muhammadiyah  Bogor, SMPN 13 Bogor ke Musmon PETA Bogor.

Selain itu Kapten Caj Dina Hamdani juga menyampaikan salam hormat  dari Kabalakmusmonpus Disjarahad Kolonel Inf Budi Mawardi Syam, M. Han dan rasa bangga kepada para PPAD kota Bogor diusianya yang sudah lanjut namun beliau masih   semangat dalam menanamkan semangat nasionalisme,  semangat kebangsaan dan semangat persatuan dengan mengagendakan outing class bagi anak-anak sekolah SMP di kota Bogor dalam  edukasi menanamkan sejarah kebangsaan.

Selanjutnya rombongan dari PPAD kota Bogor,  panitia festival merah putih dan siswa dari 5 sekolah di SMP sekota Bogor dipandu oleh Serka Aldi Yendri, Bapak Ade Komarudin, Bapak Yadi Supriadi, Ibu  Yulies Pattimah dan ibu Ani sumarni  untuk melihat pameran koleksi Musmonpus PETA.
Share:

Total Tayangan Halaman

FANPAGE